Singapura telah mengalami lonjakan jumlah family office, yang dibentuk oleh para orang kaya untuk mengelola urusan dan investasi mereka, berkat daya tariknya yang semakin berkembang sebagai pusat keuangan.
Jumlah family office di sana naik menjadi 1.100 pada akhir tahun lalu, dibandingkan dengan 400 pada tahun 2020.
MAS mengatakan pada bulan Juli bahwa akan meningkatkan pengawasan dan perlindungan terhadap risiko pencucian uang di ruang lingkup family office dan meningkatkan persyaratan bagi mereka yang menginginkan pembebasan pajak tertentu.
Skandal pencucian uang, yang melibatkan bank-bank besar dan agen properti ini adalah salah satu yang terbesar di negara itu dan menyoroti potensi celah-celah yang ada.
"Kasus ini adalah bukti nyata dari komitmen tak tergoyahkan kami untuk menjaga Singapura tetap bersih," kata Tan.
Tan juga mengatakan bahwa MAS sedang melakukan peninjauan pengawasan dan inspeksi terhadap bank-bank yang memiliki keterkaitan dengan kasus ini.
Otoritas telah mengeluarkan perintah yang mencegah penjualan 94 rumah tinggal yang terkait dengan kasus ini. Delapan di antaranya adalah rumah mewah di Sentosa Cove, sebuah pulau rekreasi di lepas pantai Singapura di mana aturan kepemilikan properti oleh warga asing lebih longgar.
--Dengan asistensi Faris Mokhtar, Chanyaporn Chanjaroen, dan Philip J. Heijmans.
(bbn)