Logo Bloomberg Technoz

Prediksi Rupiah: Imbal Hasil AS Rekor Lagi, Rupiah Bisa Makin KO

News
04 October 2023 08:27

Warga menghitung uang rupiah di layanan kas keliling Bank Indonesia di Pasar Tebet, Selasa (4/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Warga menghitung uang rupiah di layanan kas keliling Bank Indonesia di Pasar Tebet, Selasa (4/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah hari ini masih akan bergerak di zona lemah meski kemarin berhasil ditutup menjauhi level lemah baru di Rp15.600-an setelah Bank Indonesia turun mengintervensi di pasar valas.

Dari kacamata teknikal, nilai rupiah yang kemarin ditutup di kisaran Rp15.580/US$, mengindikasikan valuta ini masih berada di zona pelemahan di atas titik Rp15.550/US$. Di mana selama titik itu tidak bisa ditembus, tekanan pelemahan secara teknikal masih ada.

Khusus hari ini rupiah berpotensi mengalami koreksi terbatas secara teknikal di area Rp15.595-Rp15.630/US$. Sementara trendline garis biru pada time frame daily menjadi resistance Rp15.540/US$.

Sedangkan target penguatan optimistis untuk penguatan rupiah ada di level Rp15.500/US$ di mana bila itu berhasil dijebol, maka dalam jangka pendek nilai rupiah berpeluang melanjutkan penguatan ke Rp15.452/US$. 

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Rabu 4 Oktober (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Aksi jual surat utang di pasar global masih terus berlanjut dengan tingkat imbal hasil US Treasury 10 tahun kini sudah berada di 4,81%, rekor baru tertinggi sejak 2007 atau 16 tahun silam.