Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) membukukan laba bersih sebesar Rp 3,3 triliun atau naik 110% year on year (yoy) pada 2022. Net interest margin (NIM) dan cost of credit menjadi dua aspek yang mendorong pertumbuhan tersebut. 

“Pertumbuhan yang kuat ini dikarenakan kenaikan pendapatan bunga bersih dan penurunan biaya cost of credit. Net Interest Margin (NIM) kami naik 30 basis poin dibandingkan dengan tahun lalu atau mencapai 8%. Sementara, rasio cost of credit membaik 200 basis poin dibandingkan dengan tahun lalu menjadi 2,4%,” kata Muljono Tjandra, Direktur Keuangan Bank Danamon dalam konferensi pers pada Rabu (15/2/2023). 

Dari sisi kredit, Bank Danamon mencatat kenaikan total kredit dan trade finance mencapai Rp 148,7 triliun atau naik 12%. Jumlah ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah bank tersebut. Muljono menjelaskan kenaikan kredit disebabkan oleh pertumbuhan  kredit perbankan komersial dan institusi keuangan dan kredit konsumer yang tumbuh 18%. 

“Adanya  pertumbuhan tersebut didorong oleh  kolaborasi dengan MUFG yang berkesinambungan dan pendekatan segmen kami,” ujar Muljono. 

Kenaikan kredit Bank Danamon disertai dengan penurunan non-performing loan (NPL) menjadi 2,6%, membaik 10 basis poin dari 2021. Rasio NPL coverage jadi yang paling tinggi dalam sejarah Danamon, sebesar 231,8%. Rasio loan to aset (LAR), termasuk restrukturisasi Covid, meningkat 340 basis poin yoy menjadi 12,6%.