"Kita sedang berada dalam fase memberikan bantuan," kata Menteri Pertanian Marc Fesneau saat kunjungan Senin ke sebuah peternakan di wilayah Landes, yang merupakan wilayah produsen bebek utama.

Namun, keputusan Prancis telah memicu kekhawatiran bahwa vaksinasi unggas dapat menutupi penyebaran flu burung, dan membahayakan pembeli yang dapat membeli hewan terinfeksi atau produk yang terkontaminasi. Penolakan dari beberapa mitra dagang utama negara ini juga dapat memengaruhi seberapa besar keinginan produsen unggas lainnya untuk menggunakan vaksin.

Amerika Serikat membatasi impor unggas Prancis mulai bulan ini, dengan alasan "ketidakpastian" seputar rencana vaksinasi. Kanada memberlakukan penangguhan sementara, dan Jepang juga menghentikan impor dari Prancis mulai 1 Oktober. Negara Asia tersebut merupakan pasar ketiga terbesar berdasarkan nilai untuk jeroan dan hati bebek dari Prancis pada tahun 2021, serta pembeli daging itik utama, menurut data PBB.

Fesneau mengatakan pemerintah sedang berdiskusi dengan negara-negara, termasuk Jepang, yang was-was tentang impor bebek yang telah divaksinasi.

"Kami menerapkan proses pemantauan kesehatan yang sangat ketat, dan itu juga membantu meningkatkan kredibilitas kampanye vaksinasi," katanya.

--Dengan bantuan dari Shoko Oda.

(bbn)