Logo Bloomberg Technoz

Kerusuhan Politik Brasil Lemahkan Kepercayaan Investor

Elisa Valenta
09 January 2023 14:28

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dalam acara inagurasi (Maira Erlich/Bloomberg)
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dalam acara inagurasi (Maira Erlich/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kekhawatiran atas kerusuhan sosial dan ketidakstabilan politik di Brasil memberikan sentimen negatif di negara samba tersebut usai ratusan pendukung mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro menyerbu gedung kongres dan sejumlah kantor pemerintahan pada Minggu (8/1). 

Kepala analis pasar negara berkembang dari Aegon Asset Management, Jeff Grills, mengatakan para investor sudah mengantisipasi keadaan ini akan terjadi setelah pemilihan berlangsung, namun ternyata tidak terjadi. Tapi yang mengejutkan keadaan tesebut baru terjadi sekarang.

Meningkatnya tensi politik berdampak tidak baik untuk pasar keuangan Brasil. Kerusuhan kemungkinan akan mendorong pelemahan pada mata uang, tetapi saya memperkirakan obligasi USD dan obligasi lokal juga akan terpukul

Kepala analis pasar negara berkembang dari Aegon Asset Management, Jeff Grills

Dario Valdizan, kepala penelitian sisi pembelian di Credicorp Capital Asset Management di Lima menyebut sentimen di pasar negatif sejak akhir putaran kedua.

“Ini akan lebih terkait dengan bagaimana pemerintah bereaksi malam ini dan apa arti semua itu secara nyata,” ujarnya dikutip dari Bloomberg.

Demonstran berlutut selama protes di jalan raya Castello Branco di Sao Paulo, Brasil, pada Selasa, 1 November 2022. (Tuane Fernandes/Bloomberg)

Sebelumnya para pendemo memprotes hasil pemilihan umum Brasil yang memenangkan Luiz Inacio Lula da Silva yang dilantik sebagai presiden pekan lalu. Ribuan pengunjuk rasa berpakaian kuning-hijau rusuh di ibu kota, mengakhiri ketegangan berbulan-bulan setelah pemungutan suara 30 Oktober. Bolsonaro menuding bahwa sistem pemungutan suara elektronik Brasil rentan terhadap penipuan, yang melahirkan gerakan kekerasan para penyangkal pemilu.