Bloomberg, Induk usaha TikTok, aplikasi media sosial asal China yang salah satunya beroperasi di Indonesia, ByteDance berencana membeli kembali (buyback) saham bernilai sekitar US$300 juta (sekitar Rp4,6 triliun) milik karyawan dan mantan karyawannya di Amerika Serikat (AS).

Kabar yang dilaporkan oleh The Information, mengutip salah seorang sumber yang mengetahui rencana tersebut. ByteDance merupakan raksasa teknologi China yang memiliki valuasi US$223,5 miliar (sekitar Rp3.429 triliun). Valuasi ByteDance telah turun sekitar 26% dibandingkan posisi sebelumnya US$300 miliar.

Pembelian saham buyback dari karyawan berlaku untuk mereka yang telah bekerja kurang dari dua tahun. ByteDance menetapkan harga saham buyback US$160/saham. Nilai yang mengisyaratkan nilai keseluruhan.

Mantan karyawan ByteDance yang sebelumnya di-PHK menjadi bagian dari rencana tersebut. Dalam kesempatan terpisah, para eks karyawan memilih meninggalkan ByteDance atau TikTok dengan alasan pribadi dan menjual saham milik mereka US$128/saham, dengan total nilai mencapai US$179 miliar.

Pemilik saham, yang merupakan karyawan dan mantan karyawan diminta melaporkan kepada perusahaan saat ingin menjual porsi mereka. Batas waktu yang ditentukan asampai dengan akhir Oktober.