Bloomberg Technoz, Jakarta - Kebakaran hutan terjadi di beberapa titik di wilayah Indonesia. Dari pantauan tiga satelit milik NASA, sekitar ada ratusan titik panas yang menyala di beberapa wilayah Indonesia.
Seperti yang dipantau dari situs SiPongi+ milik Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Selasa (3/10/2023), pukul 13.52 WIB, satelit NASA-TERRA/AQUA memperlihatkan ada 71 titik panas yang masih menyala. Sedangkan satelit NASA-SNPP mencatat ada 23 titik panas, dan NASA-NOAA20 mencatat ada 12 titik panas.
Di wilayah Sumatera Selatan terdapat 10 titik panas yang terjadi di Desa Karang Agung, Desa Danau Cala, Desa Benawa, Desa Perigi, Desa Jungkal, Desa Tulung Selapan Ilir, Desa Simpang Tiga Jaya, Desa Karang Anyar, Desa Cempaka. Sebanyak 3 titik panas juga terdeteksi di Lampung dan 1 di Kepulauan Bangka Belitung dan 1 di Jambi.
Titik panas terbanyak berada di wilayah Kalimantan. Kondisi ISPU pada 2/10/2023 berada pada kondisi tidak sehat di angka 162 untuk Banjarmasin dan 113 untuk Banjarbaru. Tercatat terdapat 31 hotspot di Kalimantan Selatan pada 2/10/2023 berdasarkan pantauan satelit NASA-TERRA/AQUA.
Wamen LHK, Alue Dohong mengatakan langkah cepat yang dilakukan dengan melakukan mapping harian sebaran firespot. Serta mapping kebutuhan sumber daya baik peralatan, personil maupun sumber air.
“Melakukan tindakan pemadaman, evaluasi harian untuk mengetahui kinerja harian dari masing-masing kelompok pemadaman serta perlunya penegakan hukum sebagai efek deterrent,” ujar Alue dikutip dari siaran pers KLHK disitus Sipongi+.
Alue menyebutkan bahwa langkah jangka menengah yang dapat dilakukan yaitu kesatuan hidrologis gambut (KHG) yang pengelolaannya berbasis ekosistem sehingga memerlukan fungsi lindung dan fungsi budidaya.
"Kunci dalam pengelolaan KHG adalah water management, tanpa sistem water management yang baik maka kondisi seperti sekarang akan terus terjadi, sehingga perlu implementasi sistem water management tersebut,” pungkas Alue.

Laporan BNPB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam laporannya pada Senin 2 Oktober 2023 menyebutkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kab. Serang, Banten masih dalam penyelidikan. Kebakaran tersebut terjadi pada Minggu 1 Oktober 2023.
Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, di Provinsi Riau menghabiskan kurang lebih 1.930,88 Ha yang terbagi dari 12 titik api.
Kebakaran juga terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan. Kebakaran ini menghabiskan kurang lebih 4.481 Ha dengan rincian:
Kota Banjarmasin : 5,45 Ha
Kota Banjarbaru : 1.413,1023 Ha
Kab. Banjar : 841,63 Ha
Kab. Tapin : 261,868 Ha
Kab. HSS : 185,361 Ha
Kab. HST : 46,78 Ha
Kab. HSU : 30,15 Ha
Kab. Balangan : 326,345 Ha
Kab. Tabalong : 20,804 Ha
Kab. Barito Kuala : 316,8 Ha
Kab. Tanah Laut : 705,12 Ha
Kab. Tanah Bumbu : 186 Ha
Kab. Kotabaru : 117,722 Ha
Kebakaran di Provinsi Jambi menghanguskan kurang lebih 965,88 Ha dengan rincian sebagai berikut:
Batanghari : 452,04 Ha
Muaro Jambi : 46,47 Ha
Tebo : 102,70 Ha
Bungo : 39,60 Ha
Sarolangun : 209,47 Ha
Merangin : 24,05 Ha
Tanjung Jabung Timur : 35,80 Ha
Tanjung Jabung Barat : 51,75 Ha
Kerinci : - Ha
Kota Sungai Penuh : - HaKota Jambi : 4,00 Ha
Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Selatan. Total luas lahan gambut yang terbakar sejak Tgl. 01 Januari 2023 s/d hari ini adalah kurang lebih 4.085,3 Ha dengan rincian sbb ;
Ogan Ilir : 511,2 Ha
Musi Banyuasin : 44,7 Ha
Prabumulih : 2.5 Ha
Lubuk Linggau : - Ha
Pali : 8,4 Ha
Muara Enim : 74 Ha
Banyuasin : 439,2 Ha
OKI : 2,625 Ha
OKU : 18,8 Ha
OKU Selatan : 2,5 Ha
OKU Timur : 114,8 Ha
Musi Rawas : 74,9 Ha
Musi Rawas Utara : 120,6 Ha
Palembang : 16,3 Ha
Lahat : - Ha
Pagar Alam : - Ha
Empa Lawang : - Ha
Penukal Abab : 10,7 Ha
Kab. Banyuasin :
● 2 Unit rumah (RB)
● 2 Unit gedung sarang walet terbakar
Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat membakar kurang lebih 54.402,81 Ha, dengan rincian sebagai berikut:
Kab. Sambas : 5.392,93 Ha
Kab. Mempawah : 1.296,64 Ha
Kab. Sanggau : 7.311,01 Ha
Kab. Ketapang : 10.325,06 Ha
Kab. Sintang : 3.597,56 Ha
Kab. Kapuas Hulu : 1.642,16 Ha
Kab. Bengkayang : 1.840,03 Ha
Kab. Landak : 5.119,34 Ha
Kab. Sekadau : 3.167,91 Ha
Kab. Kayong Utara : 2.049,14 Ha
Kab. Melawi : 5.739,68 Ha
Kab. Kubu Raya : 6.622,51 Ha
Kota Pontianak : 14,79 Ha
Kota Singkawang : 284,05 Ha
Total lahan yang terbakar di Provinsi Kalimantan Tengah adalah 9.136,81 Ha, adapun rinciannya:
Barito Selatan : 1.131,68 Ha
Barito Timur : 89,48 Ha
Barito Utara : 188,755 Ha
Gunung Mas : 352,26 Ha
Kapuas : 1.166,81 Ha
Katingan : 431,2037 Ha
Palangka Raya : 771,685 Ha
Kotawaringin Barat : 1.232,815 Ha
Kotawaringin Timur : 831,0568 Ha
Lamandau : 18,1959 Ha
Murung Raya : 15,83 Ha
Pulang Pisau : 844,5751 Ha
Seruyan : 1.717,552 Ha
Sukamara : 327,1515 Ha
(spt)