Logo Bloomberg Technoz

Industri Mamin Butuh Relaksasi Impor Bahan Baku

Rezha Hadyan
15 February 2023 18:20

Ilustrasi berbagai produk mamin di gerai ritel modern. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi berbagai produk mamin di gerai ritel modern. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kemudahan impor bahan baku dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan industri mamin (makanan dan minuman) sebagai sektor penyumbang surplus perdagangan serta salah satu penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia.

Menurut peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran, bahan bahan baku industri mamin selama ini bergantung pada pasokan barang setengah jadi dari produksi dalam negeri dan impor; seperti gula, kedelai, gandum, bawang putih, minyak sayur, dan tepung.

Sayangnya, impor masih dianggap sebagai kebijakan yang tidak nasionalis dan tidak populer. Kementerian Perindustrian, misalnya, mengurangi ketergantungan impor barang setengah jadi untuk industri mamin agar dapat memperkuat industri hulu.

"Impor bukan semata untuk dikonsumsi, tetapi juga menjadi input untuk menambah nilai tambah dari produk yang dihasilkan industri makanan minuman," katanya dalam diskusi daring bertajuk Perdagangan dan Perannya Terhadap Produktivitas dan Ketenagakerjaan di Industri Makanan dan Minuman, Rabu (15/02/2023).

Impor bukan semata untuk dikonsumsi, tetapi juga menjadi input untuk menambah nilai tambah dari produk yang dihasilkan industri makanan minuman,

Menurut peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran

Penelitian CIPS terbaru yang berjudul Pentingnya Perdagangan Bagi UKM Sektor Makanan Minuman di Indonesia  menunjukkan, impor bahan baku oleh perusahaan mamin berskala kecil dan mikro, menghasilkan peningkatan produksi, nilai tambah, upah, serta margin intensif.