"Menurut saya kita akan semakin fokus memikirkan jalur suku bunga dari waktu ke waktu," katanya. "Menurut saya kemungkinan besar kita perlu menaikkan suku bunga untuk beberapa waktu agar inflasi turun ke 2%. Saya yakin kita akan mencapainya."
Pada hari Jumat, Gubernur Federal Reserve New York, John Williams, juga mengisyaratkan bahwa bank sentral mungkin telah selesai menaikkan suku bunga. Pernyataan tersebut menyusul keputusan dalam pertemuan kebijakan terakhirnya pada bulan September untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuannya tetap tidak berubah pada 5,25% hingga 5,5%, yang merupakan level tertinggi dalam 22 tahun.
Mandat Ganda
Meskipun demikian, proyeksi yang diterbitkan pada saat yang sama menunjukkan 12 dari 19 pembuat kebijakan memperkirakan akan ada satu kenaikan suku bunga lagi untuk tahun ini, dan lebih sedikit pemotongan suku bunga pada tahun 2024 dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. Sebagian karena prospek pasar tenaga kerja yang lebih baik.
"Saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan Gubernur Powell tentang posisi kami dalam siklus pengetatan. Mengingat seberapa jauh kemajuan yang kita capai, kita sekarang berada pada titik di mana kita dapat melanjutkan dengan hati-hati," kata Barr pada hari Senin dalam pidatonya.
"Saat kami memantau bagaimana perkembangan kondisi, saya tetap menyadari risiko untuk mencapai kedua komponen mandat kita," tambahnya. Merujuk pada tujuan kongres yang diamanatkan oleh bank sentral yaitu memaksimalkan lapangan kerja dan stabilitas harga.
Di tempat lain pada hari Senin, Gubernur Federal Reserve, Michelle Bowman, menegaskan kembali bahwa mungkin diperlukan beberapa kenaikan suku bunga tambahan untuk mengembalikan inflasi ke target bank sentral sebesar 2%.
Data terbaru yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa harga pengeluaran konsumsi pribadi yang tidak termasuk makanan dan energi, yang merupakan ukuran preferensi the Fed terhadap inflasi dasar, naik hanya 0,1% pada bulan Agustus. Hal ini menandai laju bulanan yang paling lambat sejak akhir 2020.
Beberapa analis mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa proyeksi terbaru dari pejabat the Fed tentang inflasi pada tahun 2023 sudah terlihat terlalu tinggi. Hal ini membuat kemungkinan adanya kenaikan suku bunga tambahan tahun ini menjadi lebih tidak mungkin.
Berdasarkan kontrak berjangka, saat ini investor menetapkan peluang yang sama untuk kenaikan suku bunga tambahan pada tahun 2023.
(bbn)