Bersamaan dengan private placement, GoTo International Finance Limited (GTIF) akan menerbitkan surat utang berdasarkan Notes Subscription Agreement antara GTIF sebagai penerbit, GOTO sebagai pemberi jaminan, dan Bhinneka Holdings sebagai pengambil bagian. Adapun Citibank, N.A., Cabang Hong Kong akan bertindak sebagai bank kustodian. Dari transaksi ini, GTIF akan menerima dana bersih sebesar US$50 juta yang dapat digunakan oleh GTIF untuk modal kerja ataupun kebutuhan lainnya.
Instrumen efek bersifat utang di atas memiliki tingkat kupon sebesar 5% per tahun yang dibayarkan dua kali dalam satu tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2028. Dana yang dihimpun oleh Perseroan dari PMTHMETD ini, sebagaimana telah disetujui sebelumnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2023, akan dimanfaatkan untuk modal kerja Perseroan dan anak-anak perusahaannya.
Citigroup Global Markets Limited dan Goldman Sachs (Singapore) Pte. bersama-sama bertindak sebagai bank penempatan (joint placing agent) untuk penerbitan instrumen efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Bhinneka Holdings Limited kepada investor.
Dalam siaran pers yang disampaikan hari ini, manajemen GOTO menyatakan investasi strategis IFC di GoTo merefleksikan visi bersama untuk meningkatkan akses dan peluang di Indonesia. Hal ini juga menegaskan posisi terdepan GoTo dalam praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) di kawasan ini, serta reputasi global IFC sebagai pendukung praktik terbaik LST. Para pihak akan berkolaborasi dalam mendorong pendalaman inklusi keuangan di Indonesia serta memperkuat dan meningkatkan strategi dan implementasi LST Perseroan.
“Kemitraan ini akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi bisnis GoTo seiring langkah kami menjawab kebutuhan para pengguna, termasuk konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan cita-cita mereka," jelas Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo.
(dba/roy)