Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya membantah pernyataan Malaysia bahwa kabut asap di negara itu berasal dari Indonesia. “Kita terus mengikuti perkembangan dan  tidak ada transboundary haze ke Malaysia,” kata dia dalam pernyataan resmi, dilansir, Selasa (3/10/2023).

Siti memaparkan laporan dari peta citra asap lintas batas. Bahwa laporan sandingan peta citra sebaran asap dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan The ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC) tidak ada asap yang menyeberang.

Ditambahkan Siti, dari hasil pantauan ASMC, selama beberapa hari tersebut asap terpantau moderate hingga pekat di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan. 

Pada hari Minggu mulai pekat di Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan, meski begitu, terpantau bahwa tidak terjadi asap lintas batas.

Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar. (Ibnu Affan/Bloomberg)

ASMC adalah program kolaborasi regional di antara National Meteorological Services (NMSs) negara-negara anggota ASEAN, di bawah Layanan Meteorologi Singapura, National Environment Agency of Singapore.

Data BMKG lewat pantauan satelit Himawari, citra sebaran asap wilayah Indonesia pada tiga hari tersebut menunjukkan terdapat deteksi asap di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan.

Arah angin di Indonesia pada umumnya dari Tenggara ke Barat Laut-Timur Laut. Kementerian LHK mengatakan tidak terdeteksi adanya asap lintas batas. “Jadi jelas yah, keduanya menyatakan tidak ada asap lintas batas,” tegas Siti.

Meski demikian asap yang kini mulai tampak terakumulasi, tetap menjadi perhatikan Kementerian LHK. Pihaknya tengah bekerja melakukan pemadaman darat di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Tim juga melakukan hal yang sama di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan, termasuk sebagian juga di Jawa. “Pemadaman darat dan water bombing dilakukan, demikian pula Teknik Modifikasi Cuaca mulai dilakukan sejak kemarin [Minggu],” bunyi pernyataan Kementerian LHK.

Sampai dengan Senin, 203 perusahaan mendapatkan peringatan dan 20 perusahaan sudah disegel karena kebakaran. Salah satunya anak perusahaan Malaysia.

Untuk diketahui Kementerian Lingkungan Hidup Malaysia mengatakan, kabut asap lintas batas tersebut berasal dari kebakaran hutan di Sumatra bagian Selatan dan Kalimantan. Polusi udara pun sedang mencemari kawasan pantai barat Malaysia dan bagian Barat Sarawak di pulau Kalimantan.

(wep/ain)

No more pages