AI adalah bagian utama dari strategi investasi Sequoia, kata Botha, namun dirinya sebut target perusahaan adalah masuk pada level permulaan, saat fondasi model tengah dibangun. Itu lebih baik dibandingkan mengembangkan dari nol. Perusahaan lain yang membangun model dasar seperti OpenAI, termasuk Anthropic dan Cohere.
Salah satu contoh investasi Sequoia AI adalah Harvey, sebuah jasa layanan yang memanfaatkan pemodelan bahasa besar (large language model/LLM) untuk bidang legal, termasuk uji kelayakan. Awal tahun ini, Sequoia memimpin putaran pendanaan senilai US$21 juta untuk perusahaan tersebut.
Sebelumnya, dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV, Botha mengatakan bahwa sebagian besar investasi perusahaan berada di bidang AI. Itu tidak berarti perusahaan tidak melirik bidang lain, perawatan kesehatan dan teknologi pertahanan.
Dia juga mengatakan bahwa meskipun Sequoia belum melihat keuntungan dari investasinya pada tahun 2021 di Instacart, secara keseluruhan perusahaan ini telah menunjukkan perkembangan dan hal itu baik untuk Sequoia. Botha menyebut perusahaannya yang telah terlibat di Instacart selama satu dekade.
Instacart memulai debutnya di pasar publik minggu lalu sebagai Maplebear Inc. dengan nilai valuasi US$ 9 miliar pada putaran pendanaan tahun 2021.
Botha mengatakan “masih terlalu dini” untuk menilai platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter ) milik Elon Musk–yang dibantu oleh Sequoia dalam proses privatisasi tahun lalu.
Namun ia memuji langkah X yang mengubah struktur biaya, penemuan kembali model bisnis, dan transparansi atas moderasi konten.
Sequoia diketahui aktif berinvestasi di perusahaan-perusahaan teknologi, termasuk Gojek asal Indonesia. Perusahaan juga turut mengawal proses merger dua perusahaan Gojek dan Tokopedia dua tahun lalu.
(bbn)