Logo Bloomberg Technoz

Hari ini, pemerintah akan menggelar lelang SUN dengan target indikatif jauh lebih besar dibanding lelang-lelang sebelumnya. Berdasarkan pengumuman yang dirilis oleh Kementerian Keuangan, hari ini pemerintah menargetkan lelang SUN dengan nilai emisi Rp19 triliun dan target maksimal Rp28,5 triliun. Dalam lelang-lelang SUN sepanjang tahun ini, pemerintah biasanya hanya menetapkan target indikatif Rp14 triliun. Ada tujuh seri yang akan dilelang di mana dua adalah berjenis SPN tenor pendek dan lima di antaranya seri FR.

Aksi jual surat utang Amerika, US Treasury, terus berlanjut (Bloomberg)

Berat di sisa tahun

Nasib rupiah di sisa tahun ini kemungkinan masih akan suram dengan tren kenaikan harga minyak yang belum terjeda di tengah arus keluar modal asing yang masih besar. Neraca Pembayaran Indonesia diperkirakan akan kembali mencatat defisit setelah pada kuartal II lalu mencetak defisit terbesar sejak kuartal I-2020, sebesar US$ 7,4 miliar.

Defisit yang terjadi pada neraca pembayaran kuartal II dipicu oleh defisit dua komponen NPI yaitu transaksi berjalan (current account) dan transaksi modal dan finansial (financial account). Di mana transaksi berjalan pada kuartal II lalu, mencatat defisit US$ 1,9 miliar atau 0,5% dari Produk Domestik Bruto, jauh lebih besar ketimbang perkiraan ekonom yang memprediksi nilai defisit 'cuma' US$200 juta.

Sementara defisit transaksi modal dan finansial lebih besar dengan angka mencapai US$ 5 miliar, setara 1,4% dari PDB setelah kuartal sebelumnya masih surplus US$ 3,7 miliar.  

Arus keluar dana asing dari pasar surat utang dan sistem perbankan, menyusul tingginya kebutuhan dolar AS kuartal lalu ditambah pesta harga komoditas yang berakhir dan perlambatan ekonomi global, menggenapi tekanan pada neraca pembayaran RI.

Dengan kini harga minyak enggan turun, beban transaksi berjalan akan semakin besar. Defisit neraca migas bisa kian dalam ditambah arus keluar modal asing yang menyeret defisit transaksi modal dan finansial. Pada kuartal II lalu, lonjakan nilai impor migas telah membuat defisit neraca migas hingga US$ 4,33 miliar.

“Sebagai pengimpor minyak mentah, harga minyak yang lebih tinggi berdampak pada memburuknya neraca transaksi berjalan,” kata Nicholas Chia, ahli strategi makro di Standard Chartered Bank, kemarin.

Selama kuartal III-2023, mata uang Indonesia ini kehilangan nilai hingga 3%, penurunan terburuk dalam satu kuartal sejak Juni 2022. Catatan kinerja itu menempatkan rupiah sebagai valuta Asia terburuk kedua, hanya sedikit lebih baik dibandingkan baht Thailand yang kehilangan 3,5% nilainya selama periode Juli-September lalu.

(rui)

No more pages