Dayana Mustak dan Robert Fullem - Bloomberg News

Bloomberg, Euro jatuh ke level terlemahnya tahun ini, seiring dengan dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat terhadap 10 mata uang utama lainnya pada awal kuartal baru perdagangan.

Mata uang tunggal tersebut turun sebesar 0,9% terhadap dolar pada Senin (2/10/2023) menjadi US$1,0478 – terendah sejak Desember – memperpanjang penurunan dari level tertinggi dalam 16 bulan yang dicapai pada Juli, ketika siklus pengetatan Bank Sentral Eropa (ECB) sedang berjalan lancar.

Pergerakan ini diperparah pada perdagangan sore di New York karena aksi jual di Treasury AS mengirim imbal hasil obligasi 10-tahun naik 11 basis poin menjadi 4,68% pada 16:51.

Euro kesulitan menemukan pijakannya dalam beberapa pekan terakhir di tengah meningkatnya spekulasi bahwa perekonomian yang melambat di kawasan ini tidak mampu menahan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Hal ini memicu perbincangan bahwa mata uang tersebut bisa kembali setara dengan dolar.