"Tapi kalau ada bagian yang belum ada landasan aturannya, itu yang akan dimasukan di Perpres. Ini kan persoalan begini kita harus selesaikan secara baik dan harus mempunyai landasan aturan."
Adapun, proyek strategis nasional (PSN) yang memakan nilai investasi Rp174 triliun dari Xinyi Group, perusahaan asal China itu direncanakan bakal membangun beberapa proyek industri untuk mendukung hilirisasi.
Beberapa proyek tersebut yakni pembangunan kawasan industri terintegrasi, pembangunan pabrik pemrosesan pasir silika, proyek industri soda abu, hingga industri kaca panel surya.
Kemudian, lanjutnya, ada juga pabrik industri kaca float, industri silikon industrial grade, lalu industri pemrosesan kristal, industri sel dan modul surya, serta infrastruktur pendukungnya.
Dengan total luas lahan 17 ribu Hektare (ha), proyek yang disebut bakal menjemput nilai inestavsi hingga Rp388 triliun tersebut diklaim hanya akan memakan lahan sebesar 8.142 Ha.
Dari 8.142 ha yang akan dibangun tersebut, 570 ha sebagai area penggunaan lain (APL), sedangkan 7.572 ha merupakan lahan hutan produksi dikonversi (HPK). Nantinya, pada tahap pertama, pemerintah baru akan menggarap lahan seluas 2.300 hektare.
(ibn/ain)
