Adapun penyusunan proposal dan studi tengah dilangsungkan, namun Budi tidak menjelaskan target penyelesaian dari proposal dan studi tersebut.
“Nah kita meletakkan dasar, yang susah ya dasarnya itu. (Ibaratnya) kita pertama kali belajar jalan, (tapi nanti kalau) sudah bisa jalan, lari (jadi) gampang,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Budi juga mengatakan, KA cepat akan lebih efisien bila memiliki jarak lebih dari 500 km.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan rencana kelanjutan proyek kereta cepat untuk dilanjutkan menuju ke Surabaya masih dalam tahap studi. Jokowi menilai megaproyek tersebut harus melalui perhitungan yang matang.
“Kalau yang ke Surabaya masih dalam studi, masih dalam kalkulasi. Juga penentuan trase-nya di sebelah mana baru dalam studi semuanya. Penentuan dan memutuskan seperti itu harus lewat kalkulasi dan penghitungan yang detail,” ujar Jokowi saat ditemui di Stasiun KCJB Padalarang, Rabu (13/9/2023).
Jokowi mengaku belum bisa memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai rencana tersebut.
“Kalau belum selesai, tidak mungkin saya bisa jawab,” ujarnya.
(dov/ain)