Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Terlemah Kedua di Asia, Premi Risiko Tertinggi Sejak Mei

News
02 October 2023 16:20

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah mengawali Oktober dengan kemerosotan nilai yang semakin tak terbendung. Aksi jual pemodal di pasar surat utang seiring dengan arus keluar modal asing terpicu kenaikan imbal hasil US Treasury, menekan nilai rupiah.

Di pasar spot jelang penutupan perdagangan hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran lebih lemah Rp15.530/US$, melemah 0,45% dalam sehari. 

Kinerja buruk rupiah hari ini membuatnya menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di hadapan dolar AS setelah baht Thailand, di kawasan Asia. Sebagai perbandingan, baht kehilangan 0,88% nilainya melawan the greenback.

Rupiah lebih buruk dibanding ringgit Malaysia yang melemah 0,39%, lalu peso Filipina yang tergerus 0,36%, disusul won Korsel yang kehilangan nilai 0,29% melawan dolar Amerika.

Di Asia, rupee India berjaya di kala mata uang emerging market tergerus keperkasaan dolar AS, dengan mencatat penguatan 0,18%.