Logo Bloomberg Technoz

Di tingkat grosir dan eceran, harga yang dibayar untuk membeli beras jadi makin mahal. Di level grosir, harga beras naik 6,29% mtm dan 21,02% yoy. Sementara di level eceran, harga beras naik 5,61% mtm dan 18,44% yoy.

"Pada September 2023, inflasi beras mencapai 5,61% mtm dengan andil 0,18%. Inflasi beras September 2023 merupakan yang tertinggi sejak Februari 2018," ungkap Winny.

Secara yoy, demikian Winny, inflasi beras mencapai 18,44% dengan andil 0,55%. "Sepanjang 2014 hingga sekarang, inflasi beras tahun ke tahun saat ini paling tinggi," tuturnya.

Perkembangan Harga Beras di Setiap Level Perdagangan. (Dok. BPS)

Rakyat Miskin Makin Susah

Kenaikan harga beras akan sangat memukul daya beli rakyat Indonesia. Sebab, beras adalah komoditas pangan yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia.

Di keranjang Indeks Harga Konsumen (IHK), andil beras mencapai 3,33%. Ini adalah komoditas dengan andil terbesar ketiga di keranjang IHK secara keseluruhan, hanya kalah dari listrik (3,96%) dan BBM (3,78%).

Bagi masyarakat miskin, kenaikan harga beras jauh lebih terasa. BPS mencatat garis kemiskinan pada Maret adalah Rp 550.458/kapita/bulan. Dari jumlah tersebut, Rp 408,522 adalah garis kemiskinan makanan. Artinya, 74,21% pengeluaran masyarakat miskin adalah untuk membeli makanan.

Beras menyumbang 18,98% dalam konsumsi masyarakat miskin. Beras adalah pengeluaran terbesar, nomor 1. Jadi kalau harga beras naik, maka bisa dipastikan beban rakyat miskin makin berat.

Sumber: Bahana Sekuritas

“Dengan produksi yang menurun pada beberapa bulan ke depan, masih mungkin kenaikan harga beras akan berlanjut. Akibatnya, bisa mempengaruhi daya beli masyarakat pada kuartal IV-2023,” tegas Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas.

Impor Beras Mahal

Untuk mengendalikan harga beras, kuncinya adalah memperbanyak pasokan. Namun musim panen belum datang.

“Harga beras mulai naik pada awal September karena musim tanam baru dimulai. El Nino, kemungkinan akan lebih panjang, awalnya diperkirakan selesai pada akhir 2023 menjadi awal 2024,” kata Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri, dalam risetnya.

“Akan ada saat-saat kritis di mana konsumsi beras melebihi pasokan pada Oktober-Desember. Pada kuartal IV-2022, neraca produksi-konsumsi mencatat defisit 2,2 juta ton,” tambah Satria.

Dengan belum datangnya musim panen, maka dalam jangka pendek masalah pasokan harus diatasi dengan impor. Sepanjang Januari-Juni, Indonesia mengimpor beras (HS042) sebanyak 1,07 juta ton. Jauh lebih tinggi dibandingkan semester I-2022 yang 126,48 ribu ton.

Ke depan, impor beras tak akan gampang. Sejumlah negara produsen utama sudah membatasi penjualan beras ke luar negeri untuk mengamankan kebutuhan domestik.

“Penghasil utama beras dunia seperti Thailand, Vietnam, dan India mengalami penurunan produksi. Bahkan Indonesia sudah memberlakukan pembatasan ekspor,” demikian Winny.

Selain keterbatasan pasokan, mengimpor beras juga mendatangkan komplikasi lain yaitu biayanya yang mahal. Ini karena nilai tukar rupiah sedang melemah.

Sepanjang kuartal III-2023, rupiah melemah 3% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ini adalah depresiasi kuartalan terdalam sejak kuartal II tahun lalu.

Pada September, pelemahan rupiah tercatat 1,5%.

Nilai tukar rupiah semakin mendekati level terlemah tahun ini (Bloomberg)

Saat rupiah melemah, biaya untuk mendatangkan beras dari luar negeri tentu akan lebih banyak. Dengan begitu, rupiah bisa kian melemah karena banyaknya valas yang ‘terbakar’ untuk mengimpor beras.

“Kenaikan harga beras, dan juga minyak, akan mempengaruhi outlook inflasi dan transaksi berjalan (current account),” sambung Satria.

Hari ini pukul 14:11 WIB, rupiah makin lemah. Di pasar spot, rupiah diperdagangkan di Rp 15.536/US$. Terdepresiasi 0,52% dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu sekaligus jadi yang terlemah sejak Januari.

Mengutip Bloomberg News, riset Malayan Banking Berhad mengungkapkan rupiah kemungkinan akan menguji level terlemah tahun ini yakni di Rp 15.638/US$. Penyebabnya apa lagi kalau bukan prospek transaksi berjalan yang melemah karena tingginya biaya impor.

Jadi, kenaikan harga beras tidak hanya meresahkan rakyat kecil, tetapi juga bank sentral. Kebutuhan impor akan membuat rupiah berisiko melemah, sehingga MH Thamrin harus selalu siap sedia.

Pada akhir Agustus, cadangan devisa Indonesia tercatat US$ 137,09 miliar. Terendah sejak November tahun lalu, cadangan devisa tergerus akibat tingginya biaya intervensi BI untuk stabilisasi rupiah.

Cadangan Devisa Indonesia (Sumber: BI, Bloomberg)

“Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global,” sebut keterangan resmi BI.

Untuk stabilisasi rupiah, bank sentral juga memperkenalkan instrumen baru yaitu Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Namun instrumen ini pun belum optimal dalam menarik arus modal asing untuk menjaga stabilitas rupiah.

“SRBI direspons positif oleh pasar, tetapi masih jauh untuk menarik aliran modal asing demi menjaga transaksi berjalan. Kepemilikan asing di obligasi pemerintah jangka pendek (yang jatuh tempo kurang dari setahun seperti SRBI) hanya 3%, dibandingkan dengan 45% di obligasi jatuh tempo 6-10 tahun,” demikian Satria.

(aji/roy)

No more pages