Logo Bloomberg Technoz

Harga Beras Mahal: Rakyat Miskin Menderita, BI Harus Waspada

Hidayat Setiaji
02 October 2023 15:50

Pedagang melayani pembeli beras di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang melayani pembeli beras di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Beras menjadi momok di Indonesia. Pasokan yang turun karena penurunan luas panen dan El Nino, ditambah sulitnya mengakses impor dari luar negeri membuat harga beras naik tinggi.

"Sejalan dengan pasokan padi yang turun akibat penurunan luas panen juga dampak El Nino, harga gabah mengalami kenaikan," kata Amalia Adininggar Widyasanti, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 11,69% pada September dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Dibandingkan dengan September tahun lalu (year-on-year/yoy), harga melesat 26,7%.

Sedangkan harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani naik 9,26% mtm dan 27,31% yoy.

"Secara mtm, kenaikan harga gabah September 2023 lebih tinggi dari September tahun lalu," tambah Winny, sapaan akrab Amalia.

Perkembangan Statistik Gabah. (Dok. BPS)