Perkiraan analis sebesar US$340 juta (sekitar Rp5,2 triliun) pendapatan pada tahun 2023 untuk kedua vaksin RSV dewasa. “Terlihat tidak sesuai dengan data resep awal yang kami telah analisis,” tulis Murphy dalam catatan penelitiannya.
Selain dua vaksin dewasa yang disetujui untuk digunakan tahun ini, Pfizer, Sanofi, dan AstraZeneca Plc telah mendapatkan persetujuan Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (US Food and Drug Administration) untuk imunisasi RSV pada bayi.
GSK Kalahkan Pfizer
Hanya di Amerika Serikat, Murphy memperkirakan bahwa GSK akan menjual sekitar US$1,1 miliar (sekitar Rp17 triliun) vaksin dewasanya pada tahun 2023. Sementara Pfizer akan mendapatkan US$680 juta (sekitar Rp10 triliun).
Secara global, analis memperkirakan pendapatan GSK dari vaksin ini tahun ini mencapai US$269 juta (sekitar Rp4 triliun), sedangkan Pfizer hanya akan mendapatkan US$71 juta (sekitar Rp1,1 triliun).
“Sebuah kontrast yang mencolok," tulis Murphy.
GSK kemungkinan mengungguli Pfizer karena kampanye iklan besar-besaran yang dibintangi oleh mantan bintang NBA Earvin "Magic" Johnson dan proses dosis yang lebih sederhana, tulis Murphy.
Dia mengatakan bahwa Pfizer mungkin juga lebih fokus pada warisan Covid-19 yang jauh lebih besar.
Pfizer mungkin membutuhkan kemenangan karena mengalami beberapa bulan permintaan yang lesu untuk produk Covid-19-nya. Sahamnya telah turun 35% tahun ini, paling banyak di antara lima perusahaan farmasi terbesar di Amerika Serikat.
Ditemukan pada tahun 1956, RSV merupakan penyebab utama rawat inap bayi dan juga dapat berbahaya bagi orang tua.
Menurut Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional Amerika Serikat, virus ini memengaruhi sekitar 64 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 160.000 kematian setiap tahun.
(bbn)