Logo Bloomberg Technoz

Penjualan tower tersebut merupakan lanjutan dari pelepasan 4.200 tower Indosat sebelumnya kepada EdgePoint Infrastructure, perusahaan yang terafiliasi dengan DigitalBridge Group Inc. dan Abu Dhabi Investment Authority. Pelepasan yang terjadi dua tahun lalu tersebut bernilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun. Sementara tepat satu tahun setelahnya Indosat mendirikan usaha pusat data senilai US$ 300 juta atau Rp 4,5 triliun, dengan Big Data Exchange sebuah platform data-center milik I Squared.

Tahun lalu juga terjadi penggabungan bisnis dua perusahaan jasa telekomunikasi antara Indosat dengan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia)  dengan nilai US$ 6 miliar setara Rp 91 triliun.

Hal ini merupakan kesepakatan para pemegang saham dari masing-masing perusahaan yaitu, CK Hutchison Holdings Ltd. dan Ooredoo Qatar demi menjaga peta persaingan bisnis di regional Asia Tenggara. Penyelesaian merger secara definitif  tuntas pada Januari 2022.

Mitratel merupakan anak usaha BUMN telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT Telkom. Mitratel tercatat menjadi perusahaan terbuka dan listing perdana pada November 2021, dengan meraih dana US$ 1,3 miliar dari hasil penawaran saham perdana (IPO). Saham MTEL kini berada pada posisi Rp 700/lembar, tidak banyak berubah sepanjang perdagangan Rabu (15/2/2023). MTEL sempat mencapai level tertinggi  Rp 705/lembar dan terendah Rp 690/lembar.

Mitratel pada akhir Januari 2023 mengabarkan rencana ekspansi bisnis dengan mengakuisisi 6.088 menara dan fiber optik sepanjang 6.012 km. Ekspansi perusahaan ini menjadi bagian atas upaya MTEL memberikan solusi bagi operator telekomunikasi. Pada Agustus 2021, perseroan juga mendapat suntikan modal dari Telkom berupa penyertaan modal berupa aset (inbreng) 798 menara telekomunikasi. MTEL memang terus didorong oleh Telkom sebagai vehicle, pemain penting dan menguasai industri tower.

Hingga Januari 2023, struktur kepemilkan saham MTEL tidak banyak perubahan. Telkom masih menjadi pemegang mayoritas dengan kepemilikan 60 miliar saham atau setara 71,8% dari modal ditempatkan dan disetor. Selanjutnya ada PT Maleo Investasi ndonesia sebanyak 4,99 miliar saham (5,9%), dan pemerintah Singapura 4,78 miliar saham (5,7%).

Kinerja MTEL hingga kuartal III-2022 mencatatkan pertumbuhan pendapatan Rp 579 miliar, menjadi Rp 5,6 triliun. Catatan laba hingga September mencapai Rp 1,22 triliun, meningkat Rp 187,6 miliar dari posisi sebelumnya Rp 1,03 triliun.

Sementara harga saham ISAT mengalami penurunan 100 poin atau 1,59% ke posisi Rp 6.200/lembar. Saham Indosat pada awal perdagangan dibuka pada level Rp 6.225 dengan pencapaian tertinggi di Rp 6.275/lembar dan tertinggi Rp 6.125/lembar.

Indosat Ooredoo Hutchison  sendiri telah melaporkan kinerjanya sepanjang 2022. Dimana laba ISAT  turun 30,6% dibandingkan periode sebelumnya, Rp 6,81 triliun menjadi Rp 4,72 triliun di tahun 2022. Raihan laba tidak sejalan dengan pendapatan yang justru mengalami pertumbuhan 48,9% menjadi Rp 46,7 triliun sepanjang tahun lalu. Pendapatan ini terbilang impresif karena pada periode sebelumnya hanya Rp 31,38 triliun.

Manajemen ISAT melaporkan proses merger Indosat dengan Tri Indonesia akan segera rampung pada Maret 2023. Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) IOH Vikram Sinha menyebut integrasi jaringan Indosat dan Tri sudah mencapai 81% per Februari 2023. 

Integrasi jaringan Indosat dan Tri membuat cakupan dan penetrasi jaringan dalam ruangan meningkat hingga 20%. Selain itu, tercatat pula adanya peningkatan kecepatan data dan lalu lintas (traffic) data masing-masing 27% dan 21% dibandingkan dengan sebelum integrasi dilakukan.

(wep/hps)

No more pages