Logo Bloomberg Technoz

Efek Kenaikan Harga BBM Bulan Lalu Tak Sedahsyat September 2022

Mis Fransiska Dewi
02 October 2023 11:27

Papan harga BBM terpampang di depan SPBU Pertamina, Jakarta, Rabu (1/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Papan harga BBM terpampang di depan SPBU Pertamina, Jakarta, Rabu (1/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah menaikkan harga BBM non-subsidi pada awal bulan lalu. Kebijakan ini memberi warna terhadap angka inflasi.

Pada Senin (2/10/2023), Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan, terjadi inflasi 0,19% pada September dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan Agustus yang -0,2% mtm.

Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 14 institusi menghasilkan angka median proyeksi inflasi September sebesar 0,12% mtm.

"Kenaikan harga BBM turut menyumbang inflasi sebesar 0,06% mtm," sebut Winny, sapaan akrab Amalia, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta.

Mulai 1 September, pemerintah menaikkan harga BBM non-subsidi yaitu Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Dex, Dexlite, dan Pertamax Green. Harga Pertamax di Jabodetabek yang awalnya Rp 12.400/liter naik menjadi Rp 13.300/liter.

Dampak Penyesuaian Harga BMM> (Dok. BPS)