Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aksi jual pemodal di pasar surat utang domestik semakin bergelora mengawali hari perdagangan pertama bulan Oktober.

Para pelaku pasar beramai-ramai melepas kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) terutama untuk tenor pendek yang mencatat kenaikan yield 5,6 bps pagi ini dan mengantarkan SUN tenor 2 tahun di 6,16%. Sementara imbal hasil tenor 10 tahun semakin mendekati 7% dengan kenaikan 2,2 bps ke kisaran 6,90%. 

Nilai tukar rupiah terseret melemah dengan diperdagangkan rata-rata di kisaran Rp15.507/US$ dalam satu jam perdagangan di pasar spot. Rupiah sempat menyentuh level terlemah di Rp15.513/US$ pada pukul 09:56 WIB, Senin (2/10/2023).

Pemantauan Bloomberg Technoz pagi ini, rupiah menjadi yang kedua memimpin pelemahan di antara valuta Asia lain dengan melemah 0,37%, di belakang pelemahan baht Thailand yang sudah tergerus 0,49%, lalu disusul oleh won Korea yang melemah 0,27%, dan peso Filipina yang tergerus 0,25% dan ringgit Malaysia yang kehilangan 0,18% nilai.

Rupee India menjadi outlier pagi ini menghadapi the greenback dengan berhasil menguat 0,18% disusul dolar Taiwan 0,04% dan yuan China yang menguat 0,19%. Indeks dolar AS semakin tak berbendung menguat ke 106,25, tertinggi setidaknya sejak November tahun lalu.

Rupiah telah kehilangan nilai sedikitnya 1,5% selama September lalu dan menembus level psikologis baru terlemah di atas Rp15.500/US$. Secara kuartalan, rupiah juga keluar sebagai valuta dengan kinerja terburuk di pasar emerging Asia dengan kehilangan nilai 3% selama periode Juli-September. Itu adalah penurunan terdalam rupiah dalam satu kuartal setidaknya sejak Juni 2022.

Dibandingkan dengan valuta Asia lain seperti rupee India, rupiah masih yang terburuk. Mata uang India hanya kehilangan nilai 1,15% selama kuartal III-2023, sementara ringgit Malaysia hanya melemah 0,7%. Sedangkan peso Filipina tergerus nilainya 2,7% dalam periode tersebut. Rupiah hanya sedikit lebih baik dibandingkan baht Thailand yang mencatat pelemahan hingga 3,5% pada periode yang sama.

Kenaikan imbal hasil US Treasury yang memecah rekor tertinggi sejak 2007 kian menyempitkan selisih imbal hasil investasi dengan Indonesia. Surat utang RI yang kalah peringkat kredit kian ditinggalkan dengan nilai outflow pemodal asing selama kuartal III-2023 mencapai US$ 778 juta, menurut catatan Bloomberg. Posisi kepemilikan SBN oleh asing sampai 27 September lalu tergerus ke Rp829,47 triliun, terendah sejak Mei 2023.

Nilai tukar rupiah tertekan oleh semakin sempitnya selisih imbal hasil UST dengan SBN (Bloomberg)

(rui)

No more pages