Logo Bloomberg Technoz

Kebangkitan manufaktur di Asia Tenggara juga lesu, bahkan negara dengan  performa terbaik di kawasan ini, Indonesia, mengalami ekspansi yang melambat menjadi 52,3 pada bulan September dari 53,9 bulan sebelumnya.

Manufaktur Asia masih jauh dari ekspansi (Sumber: Bloomberg)

Sementara pabrik-pabrik di Vietnam mengalami penurunan aktivitas setelah sebulan ekspansi, bergabung dengan Thailand, Malaysia, Myanmar. Hanya Filipina yang mengalami peningkatan, berbalik dari kontraksi menjadi ekspansi.

Data terbaru menunjukkan tanda-tanda peringatan di saat manufaktur memasuki musim puncaknya menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Adapun hal ini melemahkan optimisme bahwa pijakan ekonomi global kini lebih kokoh, dengan menguatnya permintaan konsumen dan ekspor di beberapa kuartal.

Ini akan menjadu jalan yang suli bagi para produsen karena dimulainya musim kemarau El Nino dan pasokan minyak yang lebih ketat mengancam untuk menghidupkan kembali tekanan biaya dan membuat biaya pinjaman lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Sebelumnya, data dari China menunjukkan betapa gentingnya pemulihan tersebut. PMI manufaktur resmi negara itu naik menjadi 50,2 bulan lalu — ekspansi pertama sejak Maret. Namun, PMI manufaktur Caixin yang lebih berorientasi ekspor turun ke 50,6 yang lebih rendah dari perkiraan, meskipun negara tersebut telah meluncurkan berbagai stimulus.

Para analis mengatakan, data tersebut menunjukkan bahwa pemulihan manufaktur Asia masih goyah dan berisiko tergelincir karena permintaan global yang lesu, gangguan rantai pasokan, dan kenaikan suku bunga.

(bbn)

No more pages