Kenaikan tersebut – yang juga didukung oleh kuatnya permintaan – telah menghidupkan kembali spekulasi bahwa harga minyak berisiko kembali terkerek ke level US$100 per barel seperti tahun lalu.

Metrik yang banyak diamati menunjukkan kondisi yang lebih ketat. Spread cepat WTI – selisih antara dua kontrak terdekatnya – adalah US$2,01 per barel dalam kemunduran, sebuah pola bullish. Capaian itu jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan 80 sen sebulan lalu.

KTT Adipec di Abu Dhabi pekan ini, yang merupakan konferensi energi terbesar di Timur Tengah, mungkin menawarkan wawasan baru mengenai apa yang akan terjadi pada pasar minyak mentah pada kuartal ini. Pembicara yang dijadwalkan termasuk Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei, dan Haitham Al-Ghais, Sekretaris Jenderal OPEC.

Harga Minyak Dunia, Senin (2/10/2023) pagi:

• WTI untuk pengiriman November naik 0,4% menjadi US$91,11 per barel pada pukul 7:47 pagi di Singapura
• Brent untuk penyelesaian Desember bertambah 0,3% menjadi US$92,48 per barel.

(bbn)