Logo Bloomberg Technoz

Sepanjang September, harga WTI naik 8,56%. Juga lebih tinggi dibandingkan kenaikan Agustus yang sebesar 2,24%.

Pada kuartal III, harga WTI melonjak 28,52%, Ini menjadi kenaikan kuartalan tertinggi sejak kuartal I-2022.

Sumber: Bloomberg

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif (time frame) harian, minyak masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 59,54 untuk Brent.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Angkanya juga masih di bawah 70, belum jenuh beli (overbought) sehingga potensi kenaikan harga lebih terbuka.

Akan tetapi, sepertinya kenaikan harga Brent akan berbatas mengingat reli yang sudah begitu panjang. Target kenaikan terdekat hanya di US$ 92,61/barel. Jika tertembus, maka ada kemungkinan naik lagi ke US$ 92,91/barel.

Sedangkan target koreksi atau support terdekat adalah US$ 92,1/barel. Penembusan di titik ini akan membawa harga turun menuju US$ 87,97/barel.

Untuk WTI, skor RSI ada di 61,3. Seperti halnya Brent, masih bullish dan belum overbought.

Meski demikian, risiko koreksi harga WTI sepertinya lebih tinggi. Target koreksi terdekat ada di US$ 90,84/barel. Jika tertembus, maka S$ 89,92/barel akan menjadi target selanjutnya.

Support terjauh adalah US$ 77,41/barel.

(aji)

No more pages