Berikut adalah bagaimana pelaku pasar bereaksi terhadap perkembangan selama akhir pekan ini.
Yung-Yu Ma, chief investment officer di BMO Wealth Management:
"Ada kelegaan, tetapi itu hanya salah satu awan yang menggantung di pasar sekarang. Suku bunga dan hawkish-nya the Fed tetap menjadi penggerak utama pasar selama beberapa minggu ke depan."
Dan Suzuki, deputy chief investment officer di Richard Bernstein Advisors:
"Potensi dampak jangka panjang pada perekonomian dari penutupan cukup rendah, terutama jika dibandingkan dengan faktor-faktor ayunan lain di luar sana, seperti inflasi, the Fed, dan pertumbuhan secara keseluruhan.”
Adam Crisafulli, founder di Vital Knowledge:
"Tidak ada banyak kecemasan atas penutupan, jadi reli besar tidak akan terjadi dan berkelanjutan hanya karena satu telah berhasil dihindari. Selain itu, masalah ini belum sepenuhnya teratasi — hanya memindahkan tanggal kedaluwarsa dari 9/30 ke 11/17. Namun demikian, investor akan senang bahwa angka ekonomi September (termasuk angka pekerjaan pada 10/6 dan CPI pada 10/12) tidak akan tertunda dan jika angka-angka tersebut sesuai dengan tren pendinginan baru-baru ini, itu akan membantu mendorong naik pasar saham lebih tinggi."
Steve Sosnick, chief strategist di Interactive Brokers:
"Pasar tak tampak terlalu khawatir tentang prospek penutupan, jadi mereka tidak akan euforia. Tapi itu lebih baik meskipun tidak benar-benar mempengaruhi kebanyakan saham dan obligasi kecuali secara psikologis."
Sonia Meskin, head of US macro di BNY Mellon Investment Management:
"..faktor-faktor yang mendorong suku bunga dan premi suku bunga lebih tinggi mungkin lebih bersifat jangka panjang daripada hanya perkembangan penutupan. Premi suku Treasury AS berubah positif minggu lalu, yang berarti investor meminta kompensasi yang lebih tinggi untuk memegang sekuritas bertenor lebih panjang.
Meskipun premi suku bunga tidak dapat diamati secara langsung, kita tahu itu didorong oleh beberapa faktor, termasuk: ekspektasi untuk tingkat suku bunga dan volatilitas suku bunga yang lebih tinggi; kekhawatiran seputar lintasan fiskal AS; dan permintaan investor asing yang lebih lambat justru pada saat kebutuhan pendanaan Treasury AS meningkat."
Matt Maley, chief market strategist di Miller Tabak & Co LLC:
"Saya khawatir bahwa setiap respons positif terhadap kesepakatan itu akan relatif singkat. Sebagian besar pelemahan baru-baru ini — kenaikan suku bunga dan penurunan pasar saham — tidak banyak berkaitan dengan potensi penutupan pemerintah.
(bbn)