Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidinya kemarin, Minggu (1/10/2023), diikuti oleh kenaikan serupa di SPBU milik para operator swasta.

Kalangan ekonom sebelumnya telah memproyeksikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi akan memburuk dalam tiga bulan ke depan, jika harga minyak dunia membandel bertahan di level stabil tinggi atau di atas US$90/barel.

Walakin, mereka masih optimistis harga minyak dunia sampai dengan akhir tahun ini masih belum akan menembus US$100/barel, seiring dengan munculnya berbagai sentimen yang bakal menghambat laju harga komoditas.

Per hari ini, Senin (2/10/2023), West Texas Intermediate  (WTI) untuk pengiriman November naik 0,4% menjadi US$91,11 per barel pada pukul 7:47 pagi di Singapura. Adapun, Brent untuk penyelesaian Desember bertambah 0,3% menjadi US$92,48 per barel.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan harga minyak mentah atau crude ke depan memang masih akan cenderung stabil tinggi, sejalan dengan pemangkasan produksi dari Arab Saudi dan Rusia.