Menurut catatannya, kenaikan penumpang terbesar dialami oleh angkutan kereta api sebesar 168,32%. Namun, secara keseluruhan, kereta api bukanlah moda yang mengangkut penumpang paling banyak selama periode libur akhir tahun tersebut.
"Moda angkutan dengan jumlah penumpang terbesar adalah angkutan udara dengan proporsi sebesar 31%, diikuti oleh angkutan jalan sebesar 23%, angkutan penyeberangan dan kereta api sebesar masing-masing 19%, dan angkutan laut 8%," papar Budi Karya
Persentase kenaikan jumlah penumpang angkutan umum yang dipaparkan Budi Karya kali ini berbeda dengan paparan yang disampaikan saat menutup Posko Monitoring dan Evaluasi Angkutan Nataru pada 4 Januari 2023.
Kala itu, disebutkan pergerakan penumpang angkutan umum di semua moda mencapai 10,31 juta penumpang atau meningkat 71,09% pada liburan Nataru.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, tercatat jumlah penumpang angkutan umum tercatat sebanyak 6,03 juta penumpang.
Secara umum, menurut Budi Karya, penyelenggaraan angkutan selama liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali.
Walaupun demikian, Kemenhub mencatat adanya insiden yang sebagian besar diakibatkan oleh cuaca buruk pada musim penghujan.
Mulai dari dihentikannya aktivitas penyeberangan di Selat Sunda (Pelabuhan Merak—Pelabuhan Bakauheni); cuaca buruk di Bandara Ahmad Yani, Semarang; banjir di Stasiun Semarang Tawang dan Semarang Poncol; longsoran di jalur kereta api Cirahayu—Ciawi. Kemudian, terjadinya cuaca buruk di sejumlah daerah yang mengganggu aktivitas pelayaran.
"Ada penjemputan 500 wisatawan yang terjebak di Karimunjawa di Pelabuhan Legon Bajak oleh KM Kelimutu milik PT. Pelni [Persero]," ujar Budi Karya.
(wdh)