Logo Bloomberg Technoz

Manajemen memberikan jawaban serupa ketika ditanya soal unsur pemenuhan keterbukaan informasi berdasarkan peraturan di BEI.

Sejauh ini, kabar terbaru dari META adalah soal pembentukan perusahaan patungan joint venture (JV) bersama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST).

JV tersebut bernama PT Jakarta Metro Ekspressway (JKTMetro) yang akan menggarap Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir-Ulujami Elevated sepanjang 21,5 kilometer (km).Nilai investasi proyek ini mencapai Rp21,26 triliun.

MMN menguasai sebanyak 85% saham Jakarta Metro Ekspressway. ADHI dan ACST masing-masing memiliki 10% dan 5% saham.

Keikutsertaan MMN dalam pendirian JKTMetro adalah sebagai bagian dari strategi perseroan untuk mendukung pembangunan dan percepatan infrastruktur di Indonesia.

Manuver Anthoni Salim

Anthoni Salim bukan pertama kalinya membuat kejutan. Akhir 2022, META melalui anak usahanya, PT Margautama Nusantara (MUN) resmi membeli 40% saham Mohamed Bin Zayed (MBZ) dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Nilai transaksinya kala itu mencapai Rp4,38 triliun.

Akuisisi diawali dengan penandatanganan sale purchase agreement (SPA) oleh Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) bersama JSMR pada 30 Juni 2022. Dalam penandatanganan itu juga disepakati mekanisme pembayaran secara bertahap.

Pertama, senilai Rp 15 miliar dilakukan saat SPA. Kemudian, pembayaran secara tunai senilai Rp 791 miliar dilakukan saat penyelesaian transaksi. Sementara yang sebesar Rp 3,22 triliun juga dibayarkan saat penyelesaian transaksi, namun dalam bentuk promissory note yang diterbitkan MPTC untuk pemilik konsesi MBZ.

MPTC kemungkinan masih mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 359 miliar. Biaya ini dikeluarkan jika pemerintah melalui Kementerian PUPR menyetujui kenaikan tarif tol.

MPTC merupakan anak usaha Metro Pacific Investment Corp (MPIC). MPIC sendiri terafiliasi dengan First Pacific Company Limited, perusahaan di Hong Kong yang 44,3% sahamnya dimiliki oleh Anthoni Salim. 

Manuver yang dilakukan Anthoni Salim cukup mengejutkan. Pasalnya, Tol MBZ sebelumnya didorong untuk dijual ke investor Arab. Alih-alih terealisasi, justru konglomerat pemilik Grup Indofood itu yang mengakuisisi Tol MBZ.

(prc/dhf)

No more pages