Mulai hari ini, Minggu, 1 Oktober 2023 berlaku tarif minimal Rp3.000 atau tarif maksimal Rp20.000 untuk rute terjauh. Pemberlakuan tarif terhitung mulai 1 Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024.
Saat ini LRT Jabodebek baru mengoperasikan 16 trainset dengan 234 perjalanan setiap hari dan menjadi alternatif transportasi umum untuk publik di sekitar Jabodebek.
Ragam promo tarif LRT Jabodebet sebelumnya telah ditetapkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 67/2023. Saat nantinya sudah berlaku tarif normal, ketentuannya menjadi Rp5.000 untuk 1 km pertama, dilanjutkan dengan Rp7.00 untuk km berikut dan tarif termahal adalah Rp27.400.
Berikut daftar tarif normal rute LRT Jabodebek yang berlaku tahun depan:
- Dukuh Atas—Jatimulya sepanjang 28 km sebesar Rp23.900.
- Dukuh Atas—Harjamukti sepanjang 25 km sebesar Rp21.800.
- Dukuh Atas—Stasiun Cawang sepanjang 10 km Rp11.300
- Dukuh Atas—Halim sepanjang 13 km sebesar Rp13.400
- Harjamukti—Jatimulya sepanjang 33 km sebesar Rp27.400.
- Harjamukti—Cawang sepanjang 15 km sebesar Rp14.800
- Harjamukti—Halim sepanjang 19 km sebesar Rp17.600
- Jatimulya—Cawang sepanjang 18 km sebesar Rp16.900
- Jatimulya—Halim sepanjang 15 km sebesar Rp14.800
- Cawang—Halim sepanjang 4 km sebesar Rp7.100.
“Kami yakin bagi masyarakat yang setiap hari menggunakan LRT Jabodebek, akan tetap memilih LRT Jabodebek untuk bertransportasi dari Jati Mulya di Bekasi timur dan Harjamukti di Cibubur menuju Dukuh Atas ataupun sebaliknya, karena bebas macet dan jauh lebih nyaman,” ucap Kuswardoyo.
LRT Jabodebek yang diresmikan Jokowi hari ini memiliki rel sepanjang 41,2 km dengan keberadaan dua rute Jakarta menuju Cibubur dan Bekasi. Proyek LRT Jabodebek menelan biaya Rp32,6 triliun.
Dalam pengoperasiannya, LRT Jabodebek tanpa masinis namun tetap bisa dikendalikan Operation Control Center (OCC). OCC mengelola sistem persinyalan dan menjadi alat dalam proses kerja rangkaian gerbong LRT Jabodebek.
LRT Jabodebek mengandalkan teknologi hasil kolaborasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) dan Siemens AG Jerman. LRT Jabodebek menggunakan moving block signal dan software hingga perjalanan kereta ringan tersebut akan berjalan secara otomatis; mulai dari pergerakan, kecepatan, hingga waktu berhenti.
Sebelumnya Menhub Budi Karya Sumadi menjanjikan transportasi LRT Jabodebek akan terhubung dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada 1 Oktober 2023.
(wep)
