Para investor dan analis selama ini tengah mencari bukti bahwa langkah-langkah stimulus China baru-baru ini menopang pemulihan ekonomi yang telah diterjang oleh lemahnya kepercayaan konsumen dan bisnis dan krisis properti yang sedang berlangsung.
Selain kebijakan moneter yang lebih longgar, negara ini juga telah mengalami peningkatan dalam utang pemerintah daerah untuk infrastruktur karena pihak berwenang mencari cara untuk mendukung pertumbuhan.
Adapun keuntungan industri naik pada bulan Agustus untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun, sementara penurunan ekspor telah mereda dan kredit telah tumbuh lebih dari yang diharapkan.
Meski begitu, prospek perekonomian tetap tidak pasti. Para ekonom memangkas perkiraan mereka untuk ekspansi produk domestik bruto China dalam survei Bloomberg terbaru. Mereka sekarang melihat negara itu hanya akan memenuhi target pertumbuhannya sekitar 5% untuk tahun ini.
Presiden Xi Jinping pada Kamis berjanji untuk meningkatkan upaya untuk memenuhi target pembangunan ekonomi dan sosial tahunan negara itu dalam pidatonya yang menandai ulang tahun ke-74 berdirinya Republik Rakyat China.
Dia berjanji untuk meningkatkan kontrol makroekonomi dan memperluas permintaan domestik dalam dorongannya untuk "peningkatan ekonomi yang berkelanjutan", tanpa mengumumkan langkah-langkah khusus.
--Dengan asistensi Bei Hu.
(bbn)