Logo Bloomberg Technoz

Anuradha Raghu - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah Malaysia melaporkan kabut asap dari kebakaran hutan di Indonesia telah memasuki dan menyelimuti beberapa wilayah di negara Jiran tersebut. Mereka juga mengklaim, kabut asap tersebut telah  menyebabkan penurunan kualitas udara.

Kementerian Lingkungan Hidup Malaysia mengatakan, kabut asap lintas batas tersebut berasal dari kebakaran hutan di Sumatra bagian Selatan dan Kalimantan. Polusi udara pun sedang mencemari kawasan pantai barat Malaysia dan bagian Barat Sarawak di pulau Kalimantan.

Asap dari kebakaran merupakan masalah yang terus berulang di Asia Tenggara. Hal ini mengganggu pariwisata dan merugikan ekonomi lokal hingga miliaran dolar. Asap ini biasanya berasal dari kebakaran alami atau akibat ulah manusia di Indonesia dan Malaysia, seperti ketika kondisi kering dan lahan dibuka untuk tanaman perkebunan.

Para peramal cuaca memperkirakan kembalinya El Nino dalam beberapa bulan ke depan akan membawa cuaca yang lebih kering di Asia Tenggara. Kondisi ini akan semakin mendorong potensi terjadinya kebakaran.

Dua belas daerah di Semenanjung Malaysia mencatat tingkat Indeks Polutan Udara yang tidak sehat di atas 100 pada pukul 20.00 waktu setempat, dengan angka tertinggi 155 tercatat di sebuah daerah di Kuala Lumpur, Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Wan Abdul Latiff Wan Jaffar mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Wan mengatakan, berdasarkan data Citra satelit dari Pusat Meteorologi Khusus ASEAN yang berbasis di Singapura pada hari Jumat, ada 52 titik api di Sumatra, 264 di Kalimantan, dan tidak ada di Malaysia. 

Gugus titik api di Sumatera bagian selatan dan Jambi terus mengeluarkan asap sedang hingga tebal yang bertiup ke arah barat laut. Sementara titik api di beberapa bagian Kalimantan menghasilkan asap tebal, yang dapat menyebabkan kabut asap di Sarawak. Menurut Wan, hujan pada beberapa daerah di Kalimantan dapat meringankan situasi.

(bbn)

No more pages