Data ini sebagian besar berasal dari peningkatan hasil panen yang tak terduga untuk varietas musim semi setelah terjadi hujan di akhir musim tanam. Hal ini tetap berdampak pada harga gandum meski Amerika Serikat sebenarnya hanya negara eksportir terbesar keemapt di dunia. Meski demikian, angka ini menjadi bantalan global yang kuat di tengah panen yang melimpah di Rusia dan negara produsen utama lainnya.
Aksi jual besar-besaran dapat menjadi pertanda akan terjadinya penurunan lebih lanjut. "Dan seperti yang kita semua ingat, posisi terendah pada kontrak baru akan melahirkan posisi terendah kontrak baru lagi," ujar Charlie Sernatinger, kepala biji-bijian di Marex Capital Markets.
Kementan Amerika Serikat secara terpisah mematok stok gandum dan kedelai domestik pada 1 September pada level yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan para pedagang, sementara persediaan jagung lebih rendah daripada ekspektasi.
Laporan terbaru mengenai penawaran dan permintaan dunia dari lembaga ini berikutnya, yang dikenal sebagai laporan WASDE akan dirilis pada 12 Oktober mendatang. Data ini mungkin tidak akan dipublikasikan jika perselisihan anggaran Kongres berlanjut hingga menutup kantor-kantor pemerintah.
Harga
Gandum berjangka untuk bulan Desember ditutup pada US$5,415 per gantang, penutupan terendah sejak 15 September 2020
Jagung untuk kontrak Desember turun 2,4% dan ditutup pada US$4,7675
Kedelai untuk pengiriman November turun 2% menjadi US$12,75, terendah sejak 29 Juni 2023
--Dengan bantuan dari Dominic Carey dan Keira Wright.
(bbn)