Dalam prosesnya, KPK telah memeriksa sekitar 49 pejabat dan aparatur sipil negara di lingkungan Kementerian Pertanian. Menteri SYL sendiri juga sudah pernah menjalani pemeriksaan selama 3,5 jam usai mangkir sebanyak dua kali.
Usai pemeriksaan tersebut, Syahrul mengatakan sama sekali tak mengetahui tentang kasus yang dituduhkan penyidik KPK. "Saya berterima kasih, dan saya tetap akan kompromi, akan kooperatif, kapan pun dibutuhkan saya siap hadir," kata SYL usai pemeriksaan, 19 Juni 2023.
Penyidik KPK kemudian kembali melanjutkan proses hukum dengan melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian, Widya Chandra; serta Kantor Menteri dan Kantor Sekretaris Jenderal Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan; 28-29 September 2023. Dalam penggeledahan ini, penyidik menyita sejumlah barang bukti seperti uang tunai senilai puluhan milyar dalam bentuk mata uang rupiah dan asing.
Penggeledahan dikabarkan berkaitan dengan peningkatan status kasus ini dari penyelidikan menjadi penyidik. KPK pun kabarnya sudah menetapkan tiga tersangka.
Dalam kasus ini, KPK memang sempat melakukan gelar perkara yang menyebut tiga pejabat Kementan. Selain Menteri SYL, dua pejabat lain yang namanya muncul adalah Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Pupuk dan Pestisida Muhammad Hatta.
Hingga berita ini ditulis, Menteri SYL dan Kementan belum memberikan tanggapan. Syahrul kabarnya tengah berada di luar negeri yaitu mengikuti acara hortikultura di Almeria, Spanyol. Sedangkan Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom Kementan, Arif Cahyono belum memberikan respon.
(yun/frg)
