Logo Bloomberg Technoz

Kemarau India Picu Kekhawatiran Pembatasan Ekspor Gula Meningkat

News
29 September 2023 22:00

Cuaca ekstrem panas di India. (Dok Bloomberg)
Cuaca ekstrem panas di India. (Dok Bloomberg)

Bloomberg News -- Pratik Parija

Semua mata saat ini tengah tertuju kepada India. Negara produsen gula terbesar kedua di dunia setelah Brasil, mulai memasuki musim kemarau. Banyak pihak mengkhawatirkan India akan melakukan pembatasan ekspor untuk menahan gejolak harga dalam negeri menjelang pemilihan umum (pemilu) tahun depan. 

Perlu diketahui, produksi gula di India sangat dipengaruhi oleh musim hujan. Buktinya, terdapat penurunan hasil panen dan produksi gula ketika India telah mengalami perlambatan penurunan hujan (late rains) pada akhir tahun lalu. Akibatnya, India membatasi ekspor pabrik penggilingan hingga sekitar 6 juta ton pada tahun 2022-2023, atau hampir setengah dari jumlah yang diizinkan pada tahun sebelumnya. 

Kendati demikian, Menteri Pangan Sanjeev Chopra mengatakan prospek produksi gula telah membaik setelah hujan akhir-akhir ini. Dia menambahkan, India tidak menghadapi kekurangan gula dan akan meminta pabrik penggilingan untuk menjual lebih banyak gula untuk mengendalikan harga dalam negeri. India juga akan mengawasi penimbunan.

Senada, Direktur Jenderal Sucden Jeremy Austin pada konferensi yang diadakan di New Delhi pekan lalu, mengatakan, negara Asia Selatan tersebut diperkirakan akan memproduksi 28,6 juta ton gula pada musim ini. Asosiasi Pabrik Gula India jugan memperkirakan produksi gula di negara itu adalah 32,8 juta ton pada tahun 2022-2023.