Logo Bloomberg Technoz

Krisis Global, Jokowi Sebut 22 Negara Hentikan Ekspor Pangan

Pramesti Regita Cindy
29 September 2023 17:15

Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PSIP Megawati Soekarnoputri dan capres Ganjar Pranowo (Bloomberg Technoz/Pramesti Regita)
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PSIP Megawati Soekarnoputri dan capres Ganjar Pranowo (Bloomberg Technoz/Pramesti Regita)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memprediksi akan terjadi krisis pangan global dalam skala besar dan serius dalam waktu lima tahun ke depan. Hal ini merujuk pada tren sejumlah negara produsen komoditas pangan yang menghentikan ekspor ke luar negeri. Para negara tersebut sedang mencoba mengamankan atau menjaga stok cadangan pangan bagi warga negaranya masing-masing.

"19 negara saat ini sudah tidak mengekspor pangan ke dunia bahkan sekarang sudah 22 negara," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Rakernas PDIP di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (29/9/2023). "Ada uganda, Rusia, India, Bangladesh, Pakistan, Myanmar juga masuk tidak akan mengekspor bahan pangan nya." 

Menurut Jokowi, beberapa komoditas yang masuk dalam daftar penghentian ekspor adalah gandum, beras, dan gula. Kebijakan penyelamatan negara ini dikeluarkan usai krisis pangan yang dipicu invasi Rusia ke Ukraina. Selain itu, kondisi semakin buruk usai sejumlah produsen utama komoditas pangan mulai membatasi ekspor seperti India sebagai penghasil terbesar beras. Hal ini dipicu pada anomali produksi pangan akibat fenomena El Nino pada pertanian dan perkebunan.

"Harga pangan akan semakin melonjak," kata Jokowi.

Dia mengatakan, Pemerintah Ukraina memiliki sekitar 77 juta ton gandum yang tersimpan di negara tersebut sejak invasi Rusia. Sebagai salah satu produsen utama, Ukraina tak bisa mengirim komoditas tersebut karena ancaman keamanan pada jalur pengiriman. Demikian juga Rusia yang menyimpan 130 juta ton gandum akibat perang yang belum juga selesai.