Pembicaraan tersebut menjadi sangat penting karena Departemen Kehakiman AS (US Department of Justice) dalam pertarungan hukum dengan Google—untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah menyalahgunakan dominasi pencariannya.
Google membayar miliaran dolar kepada Apple agar mesin pencarian mereka tetap menjadi search engine utama pada perangkat utama seperti iPhone atau lainnya, yang merupakan inti dari kasus ini.
Perwakilan dari Microsoft dan Apple menolak berkomentar.
Microsoft mengenalkan Bing kepada publik pada tahun 2009 sebagai saingan Google. Bing sepanjang hidupnya tidak pernah mendapatkan tempat di pengguna internet, bahkan tidak pernah mendapatkan pangsa pasar yang berarti.
Google masih menguasai industri ini, dengan Bing menyumbang kurang dari 10% pencarian.
Apple dan Microsoft kini terlibat dalam gugatan pemerintah terhadap Google. Para eksekutif dari kedua perusahaan memberikan kesaksian pada persidangan yang sedang berlangsung.
Departemen Kehakiman menggunakan kesepakatan Apple sebagai bukti bahwa Google secara tidak adil mendominasi pasar pencarian. Dalam kesaksiannya awal pekan ini, Cue membantahnya, dengan mengatakan bahwa perusahaannya menggunakan Google karena itulah pilihan pencarian terbaik yang tersedia.
Apple dan Google membuat kesepakatan akan ‘Google Search’ di perangkat pada tahun 2002, sebelum Apple merilis web browser Mac pertamanya.
Seiring berjalannya waktu, perjanjian tersebut diperluas ke perangkat baru Apple, terutama iPhone. Pada 2020, Apple mengumpulkan US$ 4-US$ 7 miliar per tahun dari perjanjian tersebut, menurut DOJ.
Perjanjian ini mencakup web browser Safari untuk iPhone, iPad dan Mac. Apple mendapatkan persentase dari pendapatan yang dihasilkan Google dari pencarian di browser Apple.
Uang yang dapat dari kesepakatan Google adalah alasan utama mengapa Apple menolak mengakuisisi Bing, menurut orang-orang.
Perusahaan ini juga memiliki kekhawatiran tentang kemampuan Bing dalam persaingannya dengan Google du segala aspek, seperti kapabilitas ataupun kualitas.
Namun, Apple telah menggunakan Bing di beberapa bagian operasinya. Bing milik Microsoft merupakan mesin pencari web default di dalam Siri dan Spotlight — fitur yang melakukan pencarian dari layar beranda iPhone dan iPad pada periode tahun 2013 dan 2017.
Namun perusahaan kembali ke Google pada tahun 2017 sebagai bagian dari perjanjian bagi hasil yang diperbarui. Dan Bing masih tetap menjadi pilihan untuk pencarian Safari.
Pada pengadilan, Kamis, eksekutif pengembangan bisnis Microsoft Jon Tinter mengatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk melakukan investasi miliaran dolar dalam hubungannya dengan Apple pada tahun 2016. Hal yang Tinter sebut sebagai upaya untuk mengalahkan Google. Sekaligus menjadikan Bing sebagai opsi default pada perangkat Apple.
CEO kedua perusahaan, Tim Cook dan Satya Nadella, bahkan telah bertemu untuk mendiskusikan kesepakatan ini, kata Tinter.
Kini, Google tetap menjadi mesin pencari di dalam Siri dan Spotlight, serta opsi default di Safari.
Lewat kesaksian, Cue mengatakan bahwa kesepakatan Apple dan Google telah diperpanjang pada tahun 2021, atau satu tahun atau lebih setelah Microsoft menawarkan untuk menjual unit Bing kepada Apple.
Jika Apple pada akhirnya membeli Bing, kecil kemungkinan perusahaan ini akan langsung mengintegrasikan merek tersebut ke dalam platform. Dengan rencana akuisisi sebelumnya, Apple telah membeli teknologi dan sumber daya yang mendasari pembangunan fitur baru.
Dalam testimoninya, Cue menekankan Apple tidak merasa perlu untuk mengembangkan alat pencariannya sendiri. Alasannya; Google jelas merupakan pilihan terbaik.
Hal ini berbeda dengan pendekatan perusahaan di bidang lain. Perusahaan ini bersaing dengan Google dalam perangkat software pemetaan dan asisten suara, serta sistem operasi untuk ponsel dan komputer.
(bbn)