Kremlin memberikan kendali kepada Kementerian Pertahanan atas Wagner Group dan operasinya yang tersebar di seluruh Afrika dan Timur Tengah setelah Prigozhin, dan banyak komandan terkemukanya, tewas dalam kecelakaan pesawat bulan lalu. Yevkurov mengunjungi beberapa negara di Afrika bulan ini.
Menurut surat kabar Kommersant, beberapa hari setelah upaya pemberontakan Wagner pada bulan Juni, Putin bertemu dengan Prigozhin dan para ajudannya.
Putin disebut menawarkan mereka untuk melanjutkan pertempuran di bawah pimpinan Troshev, yang ia sebut dengan panggilan Sedoi, atau "berambut abu-abu." Prigozhin mengatakan mereka tidak akan dikomandani oleh orang lain meski orang-orang di bawahnya menyiratkan bersedia untuk dipimpin orang lain.
Institut Studi Perang (Institute for the Study of War/ISW) baru-baru ini melaporkan Kementerian Pertahanan Rusia mencoba merekrut mantan tentara bayaran Wagner untuk berperang melawan Ukraina. Menurut ISW, para tentara tersebut telah mulai dikerahkan ke area Bakhmut di Ukraina, yang telah dibantu oleh Wagner awal tahun ini.
(bbn)