Budi pun mengatakan, seluruh operasional Whoosh sudah siap pada saat peresmian mendatang. Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga akan memilih nama dan logo resmi dari moda transportasi massal yang memiliki kecepatan tempuh hingga 350 km/jam tersebut.
Soal harga tiket, Budi membantah anggapan sejumlah masyarakat yang menilai tarif KCJB sangat mahal. Hal ini terutama karena layanan kereta cepat berakhir di Tegalluar, atau belum sampai ke tengah Kota Bandung. Sehingga biaya menjadi lebih tinggi dan perjalanan menjadi tak praktis.
Sejumlah pengguna kabarnya akan lebih memilih layanan Kereta Api Argo Parahyangan dibandingkan kereta cepat.
Menurut Budi, layanan KCJB memang berbeda dengan KA Parahyangan. Hal ini juga yang membuat pemerintah tetap mempertahankan layanan kereta api meski akan mulai mengoperasikan kereta cepat.
Pengguna Whoosh diprediksi adalah kelompok pekerja yang melakukan perjalanan Jakarta-Bandung dengan kesediaan waktu terbatas. Kereta Cepat akan mulai beroperasi sekitar pukul 06.30 WIB. Pekerja sudah bisa mencapai Jakarta atau sebaliknya pada pukul 07.00an WIB.
"Usai rapat [bekerja] sudah bisa pulang dan sampai tempat tinggal pada Sore hari," kata dia.
Sedangkan KA Argo Parahyangan menyasar kelompok masyarakat yang melakukan perjalanan untuk kegiatan umum dan pariwisata. "Ini pilihan saja [bagi masyarakat]," ujar Budi.
(yun/frg)