Dalam kesempatan tersebut, Anton mendukung kebijakan Mendag Zulhas yang melakukan penertiban terhadap TikTok Shop, sebuah social commerce yang memainkan peran ganda antara media sosial dan marketplace.
"Saya setuju, setuju banget," tegasnya.
Anton mengatakan sempat terpikir olehnya untuk berjualan online. Namun demikian, dia tak kuat lantaran harga jual para pesaing, khususnya barang impor yang sebegitu murah.
"Misal di sini modal Rp23.000, di online itu ada yang jual Rp15.000. Padahal grosir modalnya Rp23.000. Online juga kan belum gratis ongkos kirim, makanya jatuh banget," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mendag Zulkifli Hasan mengakui gempuran barang impor murah telah memukul pelaku perdagangan dalam negeri, terutama sektor beauty.
"Jadi rupanya kalau algoritma itu, dia tau. ini pakai bedaknya berapa banyak, apa yang banyak dibeli orang dia tahu. Ditambah lagi diskon besar-besaran," ujar dia.
(ain)