"Tapi ingat, dalam transportasi itu keselamatan nomor satu. Kedua adalah pelayanan", kata Budi.
Hingga saat ini, pemerintah juga belum merampungkan regulasi yang akan mengatur layanan dan bisnis transportasi udara tersebut. Secara bertahap, menurut dia, pemerintah akan menuntaskan aturan, penetapan rute, dan uji coba.
"Kalau belum ada regulasi presiden belum boleh naik," kata Budi Karya. "Pak presiden berjanji akan naik. Tapi kami mempersiapkan dulu."
Budi mengklaim tak tahu apakah Rudy Salim atau Prestige termasuk dalam calon taksi terbang di IKN. Meski demikian, dia memastikan seluruh operator moda udara tersebut harus mendapatkan izin sebelum mulai beroperasi secara komersial.
Taksi Terbang Prestige sendiri menggunakan drone besar bernama EHang 216. Pesawat tanpa awak yang mirip helikopter mini ini bisa membawa dua orang penumpang dengan beban maksimal 250 kg. Layanan transportasi ini juga tanpa awak atau dikendali oleh pusat kontrol di daratan.
(frg)