Rekor Sebelumnya
Pada Senin (25/9/2023), harga saham BBNI sempat sentuh level Rp10.000/saham pada penutupan sesi I. Level ini sudah mengkonfirmasi rekor tertinggi dalam sejarah atau all time high (ATH).
Kenaikan masih tidak terbendung. Di awal sesi dua, saham BBNI bertambah 275 poin atau setara 2,82% ke level Rp10.025/saham.
Level itu tercapai usai sebanyak 35,9 juta saham BBNI diperdagangkan. Nilai transaksi sebesar Rp357,18 miliar dan frekuensi sebesar 8.597 kali.
Pada 5 September, saham BBNI juga sempat cetak ATH. Rekor ini terjadi setelah menyentuh level Rp9.700/saham.
Tren kenaikan saham BBNI terjadi menjelang pemecahan nilai saham atau stock split. Aksi korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan permintaan atas saham BBNI dengan memperluas basis investor.
“Stock split akan menyebabkan harga saham Perseroan menjadi terjangkau bagi investor perorangan,” mengutip keterbukaan informasi Bank BNI.
Stock split akan menggunakan rasio 1:2. Artinya, nilai nominal saham BBNI akan berubah menjadi Rp3.750/saham dari sebelumnya senilai Rp7.500/saham. Adapun cum date stock split BBNI direncanakan pada tanggal 9 Oktober 2023.
Menariknya, terdapat sejumlah 35 analis dalam konsensus Bloomberg kompak memberikan rekomendasi Buy untuk saham BBNI. Dengan target harga untuk satu tahun ke depan ada di level Rp11.377/saham.
Erwin Wijaya, analis Verdhana Sekuritas memberikan rekomendasi Buy pada saham BBNI dengan target harga dapat mencapai Rp13.000/saham. Sedangkan Tushar Mohata, analis Nomura Investment memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp12.200/saham.
(fad/dhf)