Bagi Micron atau para pesaingnya, seperti Samsung Electronics Co. dan SK Hynix Inc, sepanjang 2023 merupakan tahun yang brutal.
Pelanggan pada sektor yang mereka kuasai— perangkat PC dan smartphone — telah memangkas pesanan. Para pelanggan yang juga bertindak sebagai produsen untuk masyarakat umum menghadapi lesunya permintaan. Hal yang membawa pada berlebihnya persediaan suku cadang.
Laporan Rabu menunjukkan bahwa optimisme investor tentang rebound profitabilitas mungkin terlalu dini.
Jika penurunan saham terus berlanjut, akan menjadi laju pelemahan intraday terburuk sejak November. Saham Micron sebelumnya ditutup pada US$68,21 di New York, Rabu, membuatnya masih di jalur kenaikan naik 36% sepanjang tahun.
Chief Executive Officer (CEO) perusahaan, Sanjay Mehrotra mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil “tindakan tegas terhadap pasokan dan biaya.”
Sebuah kebijakan yang akan membantu Micron saat pasar cip memori pulih tahun depan, dan kemudian mencapai rekor tertinggi pada 2025.
Banyaknya persediaan kini telah terangkat. Pelanggan Micron, selain yang membuat server pusat data, saat ini memesan dengan tingkat permintaan moderat untuk produk mereka, kata Mehrotra dalam sebuah wawancara.
Di beberapa wilayah, para produsen perangkat kini meningkatkan jumlah memori dan penyimpanan yang dimasukkan ke dalam setiap produk.
Harga produk Micron akan naik, tingkat lonjakan harga semakin meningkat, masih menurut Mehrotra. “Beginilah kondisi yang akan kita hadapi di tahun 2024,” tegas Mehrotra dalam sebuah wawancara.
Penjualan perusahaan telah turun selama lima kuartal berturut-turut. Bahkan dalam tiga bulan, yang berakhir pada bulan Agustus, pendapatan Micron turun 40% menjadi US$4,01 miliar.
Perusahaan mengalami kerugian sebesar US$1,07 per saham, tidak termasuk beberapa item tertentu. Lebih rendah dari perkiraan kerugian sebesar US$1,18 per saham, dengan penjualan sebesar US$3,93 miliar.
Perkiraan sebelumnya sempat menunjukkan bahwa penjualan akan kembali tumbuh pada kuartal pertama fiskal, yang berlangsung hingga November.
Namun ada satu kendala tambahan yang harus Micron hadapi. Yaitu kebijakan Beijing atas risiko keamanan, dimana memengaruhi laju permintaan untuk pasar China. Secara umum juga telah memangkas pendapatan perusahaan AS dari apa yang dihasilkan di China sebagai pasar terbesar untuk semikonduktor.
Manajemen Micron menyebutnya, kebijakan pemerintah China sebagai “penghambat yang signifikan.”
Micron memperkirakan prospek industri akan cerah dua tahun dari sekarang. Terdorong oleh sistem kecerdasan buatan (AI) menuntut jenis baru cip memori yang lebih mahal.
Pada situasi terkini prospeknya masih beragam.
Para pelaku bisnis server tradisional — dimana komputer yang masih menjadi andalan operasi data center — mengalami permintaan yang “lesu,” kata Mehrotra.
Micron menilai PC maupun smartphone akan kembali tumbuh tahun depan, dengan unit yang meningkat dengan persentase di angka rendah sekitar setengah lebih dari satu digit.
Untuk mengatasi perlambatan, Micron dan perusahaan-perusahaan sejenisnya mulai membatasi produksi. Mereka mengurangi pasokan ataupun mulai menurunkan harga.
Banyak produsen cip memperkirakan skala produksi di masa mendatang “secara signifikan” di bawah capaian tahun 2022.
Micron kemudian merencanakan menjalankan pabrik dengan kapasitas tidak penuh hingga tahun 2024. Perusahaan juga akan mengurangi pengeluaran untuk peralatan baru tahun depan.
Cip Micron, yang membantu menyimpan informasi dalam perangkat komputasi, sangat rentan terhadap perubahan permintaan di pasar. Pasalnya produk memori mereka dapat dipertukarkan secara langsung dan diperdagangkan seperti komoditas.
Fluktuasi ini dapat membuat produsen menjual komponen dengan harga yang lebih murah daripada biaya yang dikeluarkan.
(bbn)