"Hasil penggeledahan juga belum bisa kami sampaikan," kata Ali.
Sebelumnya, pejabat pelaksana tugas (plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu sempat mengatakan, penyelidikan kasus dugaan korupsi yang menyeret Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo masuk babak akhir. SYL juga telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi terperiksa dalam perkara tersebut, 19 Juni 2023.
Asep sendiri mengatakan, penyidik KPK memetakan para terduga pelaku kasus korupsi ini ke dalam tiga klaster. Menteri SYL bersama sejumlah pejabat Kementerian Pertanian berada pada klaster pertama.
Selain SYL, KPK juga sempat memeriksa dua pejabat Kementan yaitu Sekretaris Jenderal Kementan, Kasdi Subagyono; dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta. Dua nama pejabat tersebut juga muncul dalam ekspose kasus yang digelar KPK, 13 Juni 2023.
KPK berdalih belum membuka detil kasus dugaan korupsi tersebut agar tak menjadi hambatan pada penyelidikan klaster kedua dan ketiga. "Jadi, belum bisa kami sampaikan secara rinci, ditunggu saja," kata Asep Guntur Rahayu.
KPK sempat berhadapan dengan isu politik saat mengungkap kasus dugaan korupsi di Kementan dan memeriksa Menteri SYL. Hal ini merujuk pada renggangnya hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
SYL sendiri adalah salah satu petinggi dan kader Partai Nasdem yang dipilih menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju. Sebelum pemeriksaan SYL, satu politikus Nasdem di pemerintahan Jokowi lebih dulu berurusan dengan hukum.
Dia adalah Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate yang terjerat kasus dugaan korupsi proyek pembangunan BTS 4G dan paket 1-5 pendukung. Kejaksaan Agung menangkap, menahan, dan telah menyeretnya ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta dengan tuduhan menyebabkan kerugian negara hingga Rp8,03 triliun.
(ibn/frg)