Sebelumnya Sekjen PBB Afriansyah Noor secara terang menyodorkan nama Gibran, yang kini menjabat Wali Kota Solo ini sebagai bacawapres dari Koalisi Indonesia Maju, bersanding dengan Prabowo Subianto.
Sodoran tersebut disampaikan Afriansyah karena melihat kinerja dan kontribusi Gibran sebagai pemimpin Surakarta selama menjabat 3 tahun ini di Solo, Jawa Tengah.
Berbagai kalangan di internal PDIP masih percaya Gibran tetap mendukung penuh partainya menyukseskan pemenangan untuk Pemilu 2024. Gibran telah menghadapi petinggi partai pad Mei lalu dalam upaya konsodilasi.
"Kalau isi [pertemuan itu], komitmen Gibran terhadap pemenangan capres dan pileg," kata Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah. Pertemuan Gibran dengan Prabowo sempat menjadi pertanyaan akan komitmennya kepada partai. Gibran bertemu Prabowo di tengah relawan Gibran-Jokowi menyampaikan dukungan kepada Menteri Pertahanan tersebut.
Said menegaskan, DPP DPIP tak ingin kader-kader di daerah membelot terhadap keputusan pusat yang telah memutuskan Ganjar Pranowo sebagai capres. "Di partai kami kan memang setiap siapa pun, setiap ada keputusan partai, kalau keputusan partai itu A maka semua itu A. Sebenarnya bukan hanya di PDI Perjuangan ya. Barangkali juga di semua partai," tegas dia.
Said menyatakan pemanggilan Gibran oleh DPP PDIP sebagai bentuk peneguhan bukan teguran. "Kebetulan Gibran ini kan anak Presiden, maka menonjol ketika dipanggil. Padahal biasa aja pemanggilannya karena di titik tertentu, umpamanya melihat bahwa daerah si A perlu peningkatan," jelas dia.
(prc/wep)