Hal ini dipicu oleh adanya kekhawatiran tentang berkurangnya stok minyak mentah dan tekanan pada konsumen. Indeks ICE BofA MOVE yang mencerminkan ekspektasi volatilitas obligasi, mencapai level tertinggi dalam sebulan di pekan ini.
Pasar minyak menjadi fokus utama. Berkurangnya stok minyak mentah AS mendorong kenaikan harga minyak West Texas Intermediate (WTI), harga minyak AS, menetap di atas US$93 pada Rabu.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, Yield US Treasury Note bertenor 10 tahun sudah terbang cukup tinggi mengingat Yield berada di 3,5% pada bulan Maret lalu dan 0,5% sekitar tiga tahun lalu. Investor bergulat dengan prospek suku bunga yang tinggi untuk waktu yang lama dan dampaknya terhadap ekonomi.
“Menambah kekhawatiran investor adalah, potensi penghentian sebagian aktivitas dan layanan Pemerintah AS mulai akhir pekan ini yang menurut agen pemeringkat Moody’s Investor Service akan mencederai peringkat utang AS,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
(fad/wep)