Bursa Saham Asia Diprediksi Menguat Mengikuti New York
News
29 September 2023 06:47
Rob Verdonck - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia siap mengikuti rebound di Amerika Serikat (AS) menjelang akhir bulan dan kuartal. Sementara kenaikan harga minyak melambat dan imbal hasil (yield) Treasury turun.
Ekuitas berjangka untuk indeks saham di Jepang, Australia, dan Hong Kong naik setelah S&P 500 menguat 0,6% dan Nasdaq 100 mengalami kenaikan 0,8% berkat performa bagus dari perusahaan teknologi besar seperti Nvidia Corp. dan Meta Platforms Inc. Kenaikan harga minyak berkurang minggu ini karena investor mulai menarik uang mereka. Imbal hasil Treasury turun dari level tertinggi dalam 16 tahun setelah data pengeluaran konsumen yang lemah dan komentar dovish dari Bank Sentral AS the Federal Reserve (the Fed).
September masih tetap menjadi bulan terburuk pada tahun 2023 bagi indeks saham AS, dan bulan yang paling lemah bagi obligasi global sejak Februari setelah Federal Reserve memutuskan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun dalam pertemuan terakhirnya. Harga minyak telah menguat selama empat bulan berturut-turut dan siap mencatat kuartal terbaiknya sejak Maret 2022, menyusul pemangkasan produksi oleh dua negara produsen utama OPEC+ seperti Arab Saudi dan Rusia.
Yen menguat terhadap dolar untuk sesi pertama dalam lima sesi menjelang dirilisnya data penting produksi industri, penjualan ritel, dan data tenaga kerja di Jepang. Sementara itu, China memulai liburan Golden Week pada hari Jumat, yang mungkin akan mengurangi perdagangan di wilayah tersebut hingga pekan pertama Oktober.