Pengadilan akan melanjutkan sidang pada enam tuntutan sisa yang diajukan Jaksa Agung, termasuk penipuan asuransi dan pemalsuan catatan bisnis, serta permintaannya untuk denda sebesar US$250 juta.
Donald Trump yang saat ini sedang berusaha untuk kembali ke gedung putiih sedang menghadapi empat kasus pidana. Tetapi gugatan James menyerang citra Trump sebagai pengusaha sukses yang menjadi dasar citra Trump di dunia politik.
Trump membantah melakukan kesalahan, mengklaim James mengajukan gugatan tersebut untuk tujuan politis. Dia juga mengklaim bahwa propertinya yang mewah yang menjadi pusat kasus ini diberi nilai lebih tinggi dengan benar dalam laporan keuangannya karena "merek" pribadinya membuatnya lebih berharga.
Trump tidak dituduh tidak membayar pinjaman apa pun. Mantan presiden tersebut telah lama berpendapat bahwa kasus ini tidak berdasar karena tidak ada bank yang kehilangan uang akibat tindakan yang dituduhkan.
Trump dan ketiga anaknya yang tertua, dua di antaranya juga terdakwa, diperkirakan akan memberikan kesaksian, begitu juga beberapa eksekutif saat ini dan mantan eksekutif di Deutsche Bank AG, yang merupakan salah satu pemberi pinjaman terbesar mantan presiden tersebut.
Meminta agar sidang ditunda adalah taktik yang sering dilakukan Donald Trump. Seperti yang dilakukan pengacara Trump pada kasus di Washington, di mana Trump dituduh bersekongkol untuk membalikkan hasil pemilihan presiden 2020. Hal tersebut dilakukan pengacara karena mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk menangani "pertanyaan hukum yang kompleks dan baru."
Dalam kedua kasus tersebut, baik di Washington maupun di Florida, di mana dia dituduh menyalahgunakan dokumen klasifikasi, Trump gagal mengajukan argumen agar persidangan diadakan setelah pemilihan 2024.
Kasus tersebut adalah New York v. Trump, 452564/2022, Mahkamah Agung Negara Bagian New York (Manhattan).
Dengan asistensi dari Zoe Tilman.
(bbn)