Logo Bloomberg Technoz

Emas dan dolar AS memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS menguat, biasanya emas akan melemah.

Ini karena emas adalah aset yang dihargai dalam dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, emas jadi lebih mahal buat investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas berkurang, harga pun mengikuti.

“Emas jadi kurang menarik karena ketiadaan data yang menjanjikan terkait inflasi dan ketenagakerjaan. Saat ini masih menjadi periode yang berat bagi emas,” sebut Craig Erlam, Senior Market Analyst di OANDA, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif (time frame) harian, emas memang berada di posisi bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 27,92. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang di area bearish.

Namun perlu dicatat, RSI di bawah 30 menandakan sudah tergolong jenuh jual (oversold). Artinya, peluang kenaikan harga menjadi terbuka.

Dalam waktu dekat, sepertinya itu yang akan terjadi. Target resisten terdekat ada di US$ 1.896,12/ons. Jika tertembus, maka ada peluang menuju resisten selanjutnya di US$ 1.911,75/ons.

(aji)

No more pages